Skip to main content

How to Find the Root Cause Using 5 Whys Technique - Mencari Akar Masalah Menggunakan Teknik 5 Kenapa

Pulang sekolah, sambil makan si bungsu (7thn) mengeluarkan pernyataan:

“Mom, I don’t like Monday”

Hmm… Saya berhenti sejenak dari kegiatan memilah baju kotor untuk dicuci. I decide to use 5 Whys Technique to understand her problem. 

image

Image taken from here.

“Oh, you don’t like Monday” (pertama saya paraphrase pernyataannya untuk memvalidasi feelingnya)

“Yes”

“Why?” (Why #1)

“Because I don’t like computer” (fakta pertama - muncul informasi yg dihapus dari pernyataan awal)

“Oh, I thought you like computer. Why you don’t like computer?” (Why #2)

“Because the teacher asked us to write down a story about human” (fakta kedua - muncul informasi yang terdistorsi)

“Hm.. Why you don’t like it?” (Why #3) 

“It makes me confused.” (fakta ketiga - muncul informasi yang digeneralisasi pada pernyataan awal)

“Oh, you’re confused. Why?” (Why #4)

“It is a story but the teacher asked us to write it all with capital letters, so weird. But I continued writing it the right way, you know, with capital on first letter and then small letters. I saved it and then I run away from the class.” (fakta keempat - muncul informasi lebih detail yang makin jauh dari pernyataan awal)

“Wow. Why did you run?” (Why #5 - sambil menahan tawa karena lucu bayangin dia lari)

“Takut salah semua. Heeheee” (fakta keempat - muncul informasi inti atau akar permasalahan, bahwa dia takut dibilang salah padahal menurutnya cara dialah yang benar, yaitu menulis cerita dalam bentuk paragraf dengan huruf besar di awal saja, bukan huruf besar semua)

Hehehe… That’s my super perfectionist OCD little curly girl :D 

Jadi bisa dilihat, akar masalahnya jauh banget kan dari pernyataan awal? 

image

Image taken from here.

PS: Teknik bertanya 5 Kenapa ini cocok diterapkan untuk menggali informasi yang terdelete, tergeneralisasi, dan terdistorsi. Bisa juga diterapkan untuk menetapkan pilihan. Namun KURANG COCOK diterapkan untuk proses konseling terutama pada permasalahan yg berat (karena bisa membuat orang merasa diinterogasi/disalahkan/dipojokkan). 

Comments

Popular posts from this blog

Saya Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur

Catatan penting: untuk mencapai pemahaman penuh, mohon klik dan baca setiap tautan.  Awalnya adalah pertanyaan . Membuahkan suatu jawaban .  Diposting di akun pribadi, seperti yang biasa saya lakukan sejak hampir 15 tahun lalu , bahkan sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook.  Jawaban yang juga autopost ke facebook itu menjadi viral, ketika direshare oleh lebih dari 20ribu orang, dengan emoticon lebih dari 38ribu, dan mengundang 700++ komentar. Kemudian menjalar liar, ketika portal-portal media online mengcopas ditambah clickbaits.  Tidak ada media yang mewawancara saya terlebih dahulu ke saya kecuali satu media yang menghasilkan tulisan berkelas dengan data komprehensif ini .   Well, ada juga yang sempat email ke saya untuk meminta wawancara, tapi belum sempat saya jawab, sudah menurunkan berita duluan selang sejam setelah saya posting foto di bustrans Jakarta .  Selebihnya... Tidak ada yang konfirmasi terlebih d...

Sunday at IdeaFest: Purbaya, Agak Laen!

A full day at IdeaFest 2025 with Agak Laen, Purbaya, Ben Soebiakto and Bilal Faranov. Laughter, insight, and creativity everywhere.

What I Learned from Timothy Tiah - Founder of Nuffnang

Last Sunday when I entered VIP room at JWEF , I was introduced to this guy with his mini version boy on his lap, and his pretty wife with white top and red skirt. We had chit chat and he told me he’d be in Jakarta this Tuesday, and I told him that we’d have 57th #Startuplokal Monthly Meetup on Tuesday night.  To be really honest, only a very few did I know about him until he shared his amazing story on JWEF stage a few minutes later, and get inspired that I took note and now share this with you all.  Timothy Tiah founded Nuffnang with Cheo Ming Shen at 2006 when he was 22 years old, with 150k RM startup capital, partly borrowed from his father. He simply founded it because there’s nobody built it before, while the demand was actually there. The site was launched in February 2007. Sales ≠ cashflow On earlier years, although Nuffnang sales highrocketed, the cashflow was poor. At one point he only has 5k left in bank, while there were invoices need to be paid out urgently. He came to Hon...

What if peace had an address?

An early trip to Puncak leads to riverside calm, local kindness, and quiet joy. 

Perawatan wajah dan cerita masa muda

Andaikata blog dan social media saya punya semacam FAQ (Frequently Asked Question, alias pertanyaan yang paling sering ditanyakan), sudah pasti di urutan pertama akan bertengger pertanyaan: "Pakai produk perawatan wajah apa?"  Banyaaaakkk banget follower instagram / facebook / twitter saya yang nanya gitu, dan minta saya mengulasnya. Saya bilang sabar, tunggu tanggal mainnya. Tapi sebelum saya jawab pertanyaan itu, saya mau mengenang masa muda dulu ah..  Jadi begini cucuku... Waktu pertama kali ngeblog 15 tahun lalu , usia saya masih 21 (yak silakan dihitung usia saya sekarang berapa, pinterrrr). Jadi jangan heran kalo gaya bahasanya masih 4I_aY 4b3zzz.. (eh ga separah itu juga sih, hehe). Tapi ekspresi nulisku di masa-masa itu masih pure banget, nyaris tanpa filter. Jadi kalo dibaca lagi sampai sekarang pun masih berasa seru sendiri. Kayak lagi nonton film dokumenter pribadi. Kadang bikin ketawa ketiwi sendiri, kadang bikin mikir, kadang bi...
[gallery] Kakek tua ini mondar mandir menjajakan tisu kepada semua orang yang sedang menunggu di Halte Stasiun UI. Tongkat besi membantu langkah kakinya yang hitam keriput. Saya tidak butuh tisu, tapi saya punya selembar duaribuan. Ya bolehlah, siapa tau nanti butuh. Saya berikan lembaran itu, dia serahkan satu bungkus tisu. Kemudian dia duduk persis di samping saya. Menaikkan kaki, merogoh sesuatu dari kantongnya, kemudian… Memantik api dan menyalakan sebatang dji sam soe. Aduh kakek, jadi capek2 jualan uangnya buat dibakar ngerusak tubuh doang? Rabu, 24 Februari 2015 Universitas Indoesia Nuniek Tirta

A Series of Plot Twists

A day full of unexpected turns becomes a reminder to embrace life’s plot twists with humor, grace, and gratitude; because detours make the best stories.

Day Out & Deep Convo

A day of meaningful connections, from lunch with a friend to deep talks on love, instinct, and wisdom that reveal what true happiness really means.

What Happens When You Dare to Ask?

From a random DM to a mentoring journey and unexpected blessings, this story shows the real meaning behind “Ask, and it will be given to you.”

Staycation, Wedding Edition

A simple staycation turns magical; with seaside noodles, wedding joy, hotel robots, and small surprises that quietly reset the soul.