How I Found My Lost iPhone - Bagaimana Saya Menemukan Kembali iPhone yang Hilang

Kejadiannya jam 8an pagi tadi, di depan LAI Salemba. iPhone 5s 64GB yang saya pangku tanpa saya sadari jatuh saat saya turun dari mobil. Saya baru sadar HP tidak ada dalam tas ketika hendak order Uber. Saya telpon suami untuk cek di dalam mobil, hasilnya nihil. Saya cari di tempat saya turun, juga tidak ada. 

Untung masih ada HP Lenovo yang baru saya pakai selama sebulan ini. Ya sudah saya order Uber dari situ dan langsung ke ArtHotel Thamrin memenuhi undangan Kevin Osmond untuk event Printerous. Saya sudah pasrah, kalau hilang ya sudahlah, toh semua data ada backupnya di icloud. Lagipula penemunya juga tidak akan bisa pakai HP saya, karena untuk menggunakannya butuh sidik jari saya (teknologi Touch ID). 

Saat menunggu, datang kawan saya Raymon Setiadi beserta rekan2nya Didit dan Ferry. Raymon langsung berinisiatif melacak keberadaan HP saya pakai aplikasi FindMyiPhone dari iPhonenya. Dari situ terlihat HP saya sudah pindah lokasi, dengan rute yg aneh dan gerak lambat. “Kayaknya ditemuin pemulung deh”, Raymon menganalisa.

image

Didit menyarankan saya mengirim pesan ke lost iphone tersebut. Saya kirim 3x untuk menghubungi saya ke nomor tercantum, dan menawarkan imbalan jika mengembalikan. Ketika iPhone dalam keadaan lost mode, iPhone tersebut hanya bisa menampilkan pesan yang dikirimkan melalui aplikasi FindMyiPhone.

Usai acara jam 12an, saya cek dari HP suami yg saat itu sudah bergabung, melalui aplikasi Life360 terlihat jelas posisi HP saya ada di Monas. Raymon menunjukkan posisi yang sama dari iPhonenya. Ia dan kawan2 menyemangati saya untuk mengejar, toh Monas dekat dan geraknya juga lambat. Bahkan Raymon menyerahkan iPhonenya untuk saya bawa!

Tadinya saya mau kejar sendiri naik Gojek, tapi temannya bilang, “Jangan sendirian! Nanti kalau orangnya saklek gimana?” Oh iya, betul juga. Saya lirik suami, dia ada jadwal bicara lagi jam 3 di JCC. Tapi akhirnya suami memutuskan untuk menemani. Tanpa makan & minum kami langsung pamit dari acara. 

image

Jadilah saya menelusuri jejak keberadaan HP tersebut berbekal aplikasi Life360 dan FindMyiPhone tadi bersama suami. Mobil diparkir di Grapari Telkomsel Gambir, kemudian jalan kaki mengikuti lokasi terakhir. Setelah ditelpon berkali2 tidak diangkat, akhirnya penemu HP mengangkat telpon dari suami saya. Tapi dia terdengar seperti orang kebingungan dan tidak mengangkat telpon lagi. 

Kami berjalan lagi mengikuti geraknya, dan tibalah kami pada satu titik yang sama. Tapi kami kan tidak tahu orangnya yang mana. Kebetulan sinyal di HP Raymon naik turun jadi saya sempat lost track. Tak hilang akal, saya ubah mode Voice & Data dari 4G ke 3G. Berhasil! Sinyal kembali, dan karena jaraknya dekat, langsung saya aktifkan fitur play sound. 

Begitu play sound  ditekan, terdengarlah bunyi nyaring seperti yang saya dengar dari Youtube sebelumnya (karena saya lupa bunyinya seperti apa, hahaha). Bunyinya sangat dekat dan mengarah pada seorang pemulung yang sedang jongkok di pinggir tembok. Tanpa dapat dielak, pemulung tersebut tampak sedang kebingungan menatap HP saya! 

image

“Maaf Pak, itu HP istri saya”, ujar suami sopan. Saya meraih HP itu dari tangannya dan menyerahkan kepadanya lembaran merah, ia pun terlihat sumringah. “Iya Bu tadi saya nemu di depan gereja, saya bingung, saya lagi tanya istri saya baiknya gimana”, kata bapak bernama Fahmi tersebut. Setelah mengucapkan terima kasih, kami pergi dengan rasa lega pada jam 1 tepat. 

Terbayar sudah wara wiri dengan hak tinggi selama satu jam, dengan perut kelaparan dan kerongkongan kehausan. Terima kasih Tuhan, terima kasih suamiku Natali Ardianto, terima kasih Raymon, Didit, Ferry. Tanpa bantuan kalian rasanya tidak mungkin HP itu bisa ditemukan. Memang ya kalau rejeki nggak akan ke mana, kalau masih milik pasti akan kembali. Tapi terkadang, rejeki itu harus dikejar, supaya ia berhenti berlari. 

Rabu, 9 September 2015
Nuniek Tirta Ardianto 
*Ditulis sambil menahan pegal sebadan-badan*

Post a Comment

0 Comments