Skip to main content

Tekad Hidup Lebih Sehat






Sabtu 6 Juli lalu, kami sekeluarga sedang terjebak kemacetan di tol menuju Bandung, ketika tiba-tiba papa mertua menelpon: mama mertua terkena serangan jantung, dan sempat hilang nafas sampai harus dipompa jantungnya!

Langsung kami cari jalan keluar tol, putar balik menuju Jakarta. Ketika tiba di rumah sakit, beliau masih diisolasi di ruang ICCU dan belum boleh dijenguk. Kami baru bisa menjenguk beberapa jam kemudian, itupun hanya keluarga inti yang boleh masuk.

Di ruang ICCU yang dingin itu, beliau tidak diperbolehkan bicara terlalu banyak, supaya jantungnya tidak bekerja terlalu keras. Tangan kanannya menggenggam tangan suamiku, tangan kirinya menggenggam tanganku, lalu berkata…

“Ampuni mama ya, Mas…”
“Ampuni mama ya, Mbak…”
“Jaga pernikahan, yang rukun...”

Beliau menangis, suamiku menangis, aku menahan tangis… sambil mengusap kening beliau dan bilang, “Mama pasti sembuh.. banyak sekali yang mendoakan mama.. yang penting mama semangat ya”.

Sampai saat saya menulis ini, beliau masih dirawat di rumah sakit. Kondisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan hari Sabtu kelabu itu, dan sudah pindah dari ruang ICCU, ke ruang perawatan suite.

Sambil bolak balik menunggu mama mertua, saya sekalian medical check up untuk memeriksakan kondisi kesehatan saya. Apalagi “potensi warisan” dari alarhum papa saya lengkap: beliau ada diabetes, hipertensi, meninggalnya serangan jantung pula.

Untunglah hasil medical checkupnya semua bagus, tidak perlu treatment atau medication sama sekali. Saya hanya disarankan dokter untuk menjaga pola hidup sehat dengan cara mengkonsumsi makanan sehat dan olahraga rutin.

Niat saya untuk menjalani hidup lebih sehat semakin kuat setelah menghadiri acara Sun Life Indonesia yang mengusung kampanye kesehatan Live Healthier Lives, yaitu hidup sehat baik fisik, mental, dan finansial, kepada generasi produktif.



Sebab Ibu Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Indonesia, mengungkapkan bahwa berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017, sebesar 70% kematian dini di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular lho.

Dan kita tahu bahwa faktor penyakit tidak menular terkait erat dengan pola hidup tidak sehat, seperti makanan tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, juga penting banget menjaga kesehatan finansial supaya nggak stress!



Seperti dijelaskan oleh psikolog kondang Ibu Roslina Verauli, sejumlah data dalam buku Psychology Applied in Modern Life Adjustment in the 21st Century menyebutkan bahwa masalah finansial merupakan sumber stress berkepanjangan (chronic stressor).

Nah kondisi stress, akan mempengaruhi sistem fisiologis, dimana tubuh menghasilkan 2 jenis hormon yaitu catecholamines dan corticosteroids, yang menekan system kekebalan tubuh, sehingga seseorang mudah sakit.

Semakin lama stress berlangsung, kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap stress akan menurun sehingga tubuh kelelahan dan akhirnya kolaps :( Makanya sangat penting buat generasi produktif untuk mengelola kondisi finansial tetap sehat.



Nggak usah jauh2 deh contohnya, mama mertua saya andaikata nggak ditanggung asuransi biaya pengobatannya, pasti bikin kita semua stress karena mahal abis! Wajib banget masukin asuransi kesehatan ke dalam perencanaan keuangan keluarga.

Jadi, sehat fisik dan sehat finansial itu kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi bagi generasi produktif agar mampu menampilkan potensi diri terbaik, tapi sayangnya masih sering diabaikan.



Itulah kenapa, menurut Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, digaungkan kampanye #LiveHealthierLives melalui beragam aktivitas, salah satunya dengan vlog competition berhadiah jalan-jalan ke Hongkong bareng Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono plus uang saku 20 juta!

Cara ikuti Live Healthier Lives Sun Life Vlog Competition ini gampang banget: cukup bikin video maksimal 60 detik aja tentang alasan mulai hidup sehat, mention @SUNLIFE_id @kumparancom kemudian unggah di Instagram kamu. Syarat dan ketentuannya bisa dibaca di: http://bit.ly/SunLifeID



Oya, cek juga deh website Sun Life Indonesia untuk membantu kamu menemukan yang kamu butuhkan untuk perencanaan keuangan. Ada banyak artikel bermanfaat yang disusun berdasarkan tahap kehidupan, sampai kalkulator finansial pun ada di sana.

Semoga kita semua terjaga kesehatan baik fisik, mental, maupun finansial ya. Amin!

PS: Kalau mau lihat foto2 lengkap selama acara Sun Life Indonesia yang diambil dari kamera saya, silakan klik di sini.

Cheers,
Nuniek Tirta
July 15, 2019

UPDATE 16 July 2019: 
Puji Tuhan, Mama mertua akhirnya sudah diperbolehkan pulang! Dan ya, seperti yang sudah bisa ditebak, total biayanya mencapai angka ratusan juta 😅 Untung saja mostly dicover oleh asuransi. Meski tetap ada lah tambahan biayanya, tapi nggak sampai bikin kami stress 😇


Comments

Dwina said…
Alhamdulillah. Semoga mama mertua mba Nuniek semakin sehat.
Hidup sehat adalah pilihan terbaik! Alhamdulillaaaah mama mertua sudah sehat ya mba.. dan again hidup sehat dimulai dari our own consciousness.. ayou semangaaat terus
Eryvia Maronie said…
Syukurlah mama mertua mbak Nuniek udah bisa pulang ke rumah.
Waktu bulan Oktober 2018 lalu, Papiku juga kena serangan jantung dan tentu saja kami shock! Bukan cuman masalah sakitnya tapi pemasangan cincin di pembuluh darah jantung yang biayanya puluhan juta.
Untung aja kami pun pake asuransi, jadi terbantu banget.
amiinn.. makasih mbak dwina!
iya mbaak.. thanks yaaa!
iya mbak beneran terbantu banget deh!

Popular posts from this blog

Saya Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur

Catatan penting: untuk mencapai pemahaman penuh, mohon klik dan baca setiap tautan.  Awalnya adalah pertanyaan . Membuahkan suatu jawaban .  Diposting di akun pribadi, seperti yang biasa saya lakukan sejak hampir 15 tahun lalu , bahkan sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook.  Jawaban yang juga autopost ke facebook itu menjadi viral, ketika direshare oleh lebih dari 20ribu orang, dengan emoticon lebih dari 38ribu, dan mengundang 700++ komentar. Kemudian menjalar liar, ketika portal-portal media online mengcopas ditambah clickbaits.  Tidak ada media yang mewawancara saya terlebih dahulu ke saya kecuali satu media yang menghasilkan tulisan berkelas dengan data komprehensif ini .   Well, ada juga yang sempat email ke saya untuk meminta wawancara, tapi belum sempat saya jawab, sudah menurunkan berita duluan selang sejam setelah saya posting foto di bustrans Jakarta .  Selebihnya... Tidak ada yang konfirmasi terlebih d...

What I Learned from Timothy Tiah - Founder of Nuffnang

Last Sunday when I entered VIP room at JWEF , I was introduced to this guy with his mini version boy on his lap, and his pretty wife with white top and red skirt. We had chit chat and he told me he’d be in Jakarta this Tuesday, and I told him that we’d have 57th #Startuplokal Monthly Meetup on Tuesday night.  To be really honest, only a very few did I know about him until he shared his amazing story on JWEF stage a few minutes later, and get inspired that I took note and now share this with you all.  Timothy Tiah founded Nuffnang with Cheo Ming Shen at 2006 when he was 22 years old, with 150k RM startup capital, partly borrowed from his father. He simply founded it because there’s nobody built it before, while the demand was actually there. The site was launched in February 2007. Sales ≠ cashflow On earlier years, although Nuffnang sales highrocketed, the cashflow was poor. At one point he only has 5k left in bank, while there were invoices need to be paid out urgently. He came to Hon...

Sunday at IdeaFest: Purbaya, Agak Laen!

A full day at IdeaFest 2025 with Agak Laen, Purbaya, Ben Soebiakto and Bilal Faranov. Laughter, insight, and creativity everywhere.

What if peace had an address?

An early trip to Puncak leads to riverside calm, local kindness, and quiet joy. 

What's the point of wealth?

At Permata Wealth Wisdom, lessons on economy and neurology collide; revealing that true resilience begins with a connected, healthy mind.

Perawatan wajah dan cerita masa muda

Andaikata blog dan social media saya punya semacam FAQ (Frequently Asked Question, alias pertanyaan yang paling sering ditanyakan), sudah pasti di urutan pertama akan bertengger pertanyaan: "Pakai produk perawatan wajah apa?"  Banyaaaakkk banget follower instagram / facebook / twitter saya yang nanya gitu, dan minta saya mengulasnya. Saya bilang sabar, tunggu tanggal mainnya. Tapi sebelum saya jawab pertanyaan itu, saya mau mengenang masa muda dulu ah..  Jadi begini cucuku... Waktu pertama kali ngeblog 15 tahun lalu , usia saya masih 21 (yak silakan dihitung usia saya sekarang berapa, pinterrrr). Jadi jangan heran kalo gaya bahasanya masih 4I_aY 4b3zzz.. (eh ga separah itu juga sih, hehe). Tapi ekspresi nulisku di masa-masa itu masih pure banget, nyaris tanpa filter. Jadi kalo dibaca lagi sampai sekarang pun masih berasa seru sendiri. Kayak lagi nonton film dokumenter pribadi. Kadang bikin ketawa ketiwi sendiri, kadang bikin mikir, kadang bi...

A Series of Plot Twists

A day full of unexpected turns becomes a reminder to embrace life’s plot twists with humor, grace, and gratitude; because detours make the best stories.

Staycation, Wedding Edition

A simple staycation turns magical; with seaside noodles, wedding joy, hotel robots, and small surprises that quietly reset the soul.

The Waiting Room of Life

There are few things in life that test our character more than waiting. Not the kind of waiting where you’re stuck in traffic with your favorite playlist on, but the heavy kind; waiting without certainty. The waiting that weighs on you because you don’t know if it will end tomorrow, next month, or next year. I’ve been thinking a lot about this today because something big just wrapped up. A long-awaited promise was finally fulfilled. And in the process, I witnessed firsthand how differently people behave when placed in the uncomfortable chair of “ the waiting room of life. ” Imagine a waiting room where everyone has been told their name will be called someday, maybe soon, maybe late. You’d see at least two kinds of people. Some people sit quietly, open a book, maybe start a new project on the side while glancing occasionally at the clock. They don’t need to narrate their suffering to the entire room.  They choose dignity over drama.  They know that patience doesn’t have to be ...
[gallery] Kakek tua ini mondar mandir menjajakan tisu kepada semua orang yang sedang menunggu di Halte Stasiun UI. Tongkat besi membantu langkah kakinya yang hitam keriput. Saya tidak butuh tisu, tapi saya punya selembar duaribuan. Ya bolehlah, siapa tau nanti butuh. Saya berikan lembaran itu, dia serahkan satu bungkus tisu. Kemudian dia duduk persis di samping saya. Menaikkan kaki, merogoh sesuatu dari kantongnya, kemudian… Memantik api dan menyalakan sebatang dji sam soe. Aduh kakek, jadi capek2 jualan uangnya buat dibakar ngerusak tubuh doang? Rabu, 24 Februari 2015 Universitas Indoesia Nuniek Tirta