Skip to main content

Marriage Tips

Today is our wedding anniversary and I feel like sharing my tips about how to maintain a marriage, as I promised 1,5 years ago :)
  1. Insecurity is the root of jealousy.When you feel insecure, you easily get jealous. And jealousy leads to dispute. Learned it the hard way. Daripada terus2an menuntut dan bernegatif-thinking yg menghabiskan energi, kenapa nggak diputarbalikkan jadi motivasi untuk memperbaiki kualitas diri dan mencari kesibukan dengan kegiatan positif?
  2. Always keep up with your spouse.Keeping up with spouse and shifting to the same level will help you stay away from insecurity. Banyak yg mengeluh ketika pasangan berubah, padahal perubahan adalah satu2nya hal yg abadi di dunia ini. Perubahan tak bisa dilawan, tapi bisa diarahkan.
  3. Jangan curhat sembarangan.Jika sedang menghadapi masalah, ceritalah hanya dengan orang yang benar benar kamu percaya bisa bantu mengatasi masalahmu. Kalau mau sekedar berbagi perasaan, tunggu sampai masalahnya selesai.
  4. Control your anger.Saat benar2 sedih/marah/kecewa, saya memilih diam seribu bahasa, daripada kata2 saya menyakiti hatinya dan saya sesali kemudian. Jadi biasanya saya menunggu hingga bisa meredam emosi dan berpikir jernih, lalu menyusun kata sebaik mungkin melalui tulisan, dan saya kirimkan melalui email atau tulisan tangan.
  5. Pahami dan maafkan.Ketika pasangan melakukan kesalahan besar namun ia mau mengakui dan meminta maaf, ingat satu hal yg bisa mempercepat proses memaafkan: bahwa kesalahan itu terjadi bukan dengan niat untuk menyakiti, tapi karena sebagai manusia ia juga punya kelemahan. Kecuali kalau dia benar2 melakukannya dgn niat untuk menyakiti, itu lain cerita ya.
  6. Jangan menceritakan keburukan pasangan kepada orangtua, terutama ibu. Ketika kita disakiti, ibu yang paling merasa tersakiti. Kita mungkin bisa memaafkan pasangan yang telah menyakiti kita, namun belum tentu ibu bisa memaafkannya.
  7. Sehebat2nya istri di luar rumah, tetap biarkan suami yg memimpin rumah tangga.Ini bukan soal anti feminisme, non emansipasi, dsb. Tapi soal bagaimana membuat pria merasa berharga dan dihargai. Lagipula, pria yg pandai memimpin itu lebih seksi, bukan?
  8. Manage your expectation.Kalau dia pada dasarnya kurang romantis, ya jangan menuntut dia untuk jadi romantis. Kalau dia nggak pernah ngasih kejutan, ya jangan mengharap dia memberikan kejutan.
  9. Biarkan pasangan menikmati hobinya. Coding tiap malam sampai subuh, ya nggak masalah. Brainstorm tiap malam sampai jam 2 pagi, ya nggak apa2 juga. Yg penting sama2 senang dan nggak membahayakan satu sama lain.
  10. Make it square and round. Perbuatlah apa yg kamu ingin orang lain perbuat terhadapmu, begitupun sebaliknya. Kalau nggak mau pasangan sibuk dengan gadgetnya saat makan malam, ya jangan mulai duluan :)) Sama juga halnya ketika kamu dan pasangan sedang sibuk-sibuknya tapi kamu sedang ingin diperhatikan, jangan ragu untuk malah memulai duluan. Sempatkan waktu untuk sekadar mengirim pesan romantis singkat untuk pasangan, supaya dia tidak terlalu stres. Simpel tapi tetap bermakna, kan?
  11. Keep the sense of humor! What I love the most from our marriage is this high sense of humour. Dagelan srimulatan. Kita bahkan bisa saling ledek2an soal mantan atau gebetan, hehehehe.

    IMG_2130


Well, love is definitely not enuff to build and maintain a happy marriage. It needs constant teamwork and commitment from both sides. But, love makes us easier to tackle obstacles that may come. Thank God, through the years, our love strengthen and grows abundantly. 
Yes, there were the lowest points in our marriage that pushed us to the limit and made us feel like giving up. But then again, our love & commitment saved us. It needs process to reach the point where we are at right now. 
And let me close this post with this powerful quote:
“Getting divorced just because you don’t love a man is almost as silly as getting married just because you do.” Zsa Zsa Gabor @Marriadvocate
Happy wedding anniversary, Nataliku

Comments

Popular posts from this blog

Saya Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur

Catatan penting: untuk mencapai pemahaman penuh, mohon klik dan baca setiap tautan.  Awalnya adalah pertanyaan . Membuahkan suatu jawaban .  Diposting di akun pribadi, seperti yang biasa saya lakukan sejak hampir 15 tahun lalu , bahkan sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook.  Jawaban yang juga autopost ke facebook itu menjadi viral, ketika direshare oleh lebih dari 20ribu orang, dengan emoticon lebih dari 38ribu, dan mengundang 700++ komentar. Kemudian menjalar liar, ketika portal-portal media online mengcopas ditambah clickbaits.  Tidak ada media yang mewawancara saya terlebih dahulu ke saya kecuali satu media yang menghasilkan tulisan berkelas dengan data komprehensif ini .   Well, ada juga yang sempat email ke saya untuk meminta wawancara, tapi belum sempat saya jawab, sudah menurunkan berita duluan selang sejam setelah saya posting foto di bustrans Jakarta .  Selebihnya... Tidak ada yang konfirmasi terlebih d...

Sunday at IdeaFest: Purbaya, Agak Laen!

A full day at IdeaFest 2025 with Agak Laen, Purbaya, Ben Soebiakto and Bilal Faranov. Laughter, insight, and creativity everywhere.

What I Learned from Timothy Tiah - Founder of Nuffnang

Last Sunday when I entered VIP room at JWEF , I was introduced to this guy with his mini version boy on his lap, and his pretty wife with white top and red skirt. We had chit chat and he told me he’d be in Jakarta this Tuesday, and I told him that we’d have 57th #Startuplokal Monthly Meetup on Tuesday night.  To be really honest, only a very few did I know about him until he shared his amazing story on JWEF stage a few minutes later, and get inspired that I took note and now share this with you all.  Timothy Tiah founded Nuffnang with Cheo Ming Shen at 2006 when he was 22 years old, with 150k RM startup capital, partly borrowed from his father. He simply founded it because there’s nobody built it before, while the demand was actually there. The site was launched in February 2007. Sales ≠ cashflow On earlier years, although Nuffnang sales highrocketed, the cashflow was poor. At one point he only has 5k left in bank, while there were invoices need to be paid out urgently. He came to Hon...

What if peace had an address?

An early trip to Puncak leads to riverside calm, local kindness, and quiet joy. 

Perawatan wajah dan cerita masa muda

Andaikata blog dan social media saya punya semacam FAQ (Frequently Asked Question, alias pertanyaan yang paling sering ditanyakan), sudah pasti di urutan pertama akan bertengger pertanyaan: "Pakai produk perawatan wajah apa?"  Banyaaaakkk banget follower instagram / facebook / twitter saya yang nanya gitu, dan minta saya mengulasnya. Saya bilang sabar, tunggu tanggal mainnya. Tapi sebelum saya jawab pertanyaan itu, saya mau mengenang masa muda dulu ah..  Jadi begini cucuku... Waktu pertama kali ngeblog 15 tahun lalu , usia saya masih 21 (yak silakan dihitung usia saya sekarang berapa, pinterrrr). Jadi jangan heran kalo gaya bahasanya masih 4I_aY 4b3zzz.. (eh ga separah itu juga sih, hehe). Tapi ekspresi nulisku di masa-masa itu masih pure banget, nyaris tanpa filter. Jadi kalo dibaca lagi sampai sekarang pun masih berasa seru sendiri. Kayak lagi nonton film dokumenter pribadi. Kadang bikin ketawa ketiwi sendiri, kadang bikin mikir, kadang bi...
[gallery] Kakek tua ini mondar mandir menjajakan tisu kepada semua orang yang sedang menunggu di Halte Stasiun UI. Tongkat besi membantu langkah kakinya yang hitam keriput. Saya tidak butuh tisu, tapi saya punya selembar duaribuan. Ya bolehlah, siapa tau nanti butuh. Saya berikan lembaran itu, dia serahkan satu bungkus tisu. Kemudian dia duduk persis di samping saya. Menaikkan kaki, merogoh sesuatu dari kantongnya, kemudian… Memantik api dan menyalakan sebatang dji sam soe. Aduh kakek, jadi capek2 jualan uangnya buat dibakar ngerusak tubuh doang? Rabu, 24 Februari 2015 Universitas Indoesia Nuniek Tirta

A Series of Plot Twists

A day full of unexpected turns becomes a reminder to embrace life’s plot twists with humor, grace, and gratitude; because detours make the best stories.

Day Out & Deep Convo

A day of meaningful connections, from lunch with a friend to deep talks on love, instinct, and wisdom that reveal what true happiness really means.

What Happens When You Dare to Ask?

From a random DM to a mentoring journey and unexpected blessings, this story shows the real meaning behind “Ask, and it will be given to you.”

Staycation, Wedding Edition

A simple staycation turns magical; with seaside noodles, wedding joy, hotel robots, and small surprises that quietly reset the soul.