[gallery]

Pasar Ar-Riyadh, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan



Melanjutkan cerita kemarin, setelah turun dari bus Trans Jakarta di halte Pancoran Barat. Jalan kaki tengah hari, sampai ke pasar tradisional yang selalu ramai ini.



Waktu aku kecil pindah ke Mampang tahun 1986, pasar ini belum ada. Jalan ini seperti halnya jalan biasa dengan rumah warga pada umumnya. Masih banyak empang dan lapangan.



Aku nggak ingat tahun berapa, mungkin sekitar 1990an, perlahan2 jalan ini berubah jadi pasar tradisional dadakan. Bermula dari 1-2 pedagang kaki lima, lalu mulai didirikan kios2, sampai sekarang murni jadi pasar tradisional.



Kalau pagi sebelum jam 11, jangan harap bisa lewat naik motor di sini. Orang jalan kaki pun macet! Kalau sudah di atas jam 12, baru deh bisa lewat motor sedikit2. Siang lowongan. Sore jam 3 ke atas, mulai rame lagi sampai malam.



Pasar ini segala ada. Mulai sayur mayur dan segala keperluan masak, kosmetik dan fashion sampai furnitur pun ada. Harganya jangan tanya, ajaib2. Sendal jepit sol tebal yg sering aku pakai jalan2 sampai ke luar negeri, cuma 15rb aja :p



Sabtu, 17 Juni 2016
Nuniek Tirta - jajan di pasar



(BERSAMBUNG)

Post a Comment

0 Comments