Skip to main content

Bernyanyi dengan Tulus



Siapa penyanyi favoritmu? Penyanyi favorit saya, Michael Buble. Terutama lagu2 di album2 awalnya seperti Lost dan Home. Saya kurang ingat sejak kapan suka sama penyanyi kelahiran Kanada ini. Yang jelas pertama kali dengar suaranya yang sengau tapi cowok banget itu, saya langsung suka. 

Saking sukanya, saya pernah terbang sendirian dari Los Angeles ke Chicago terus balik lagi ke LA dalam waktu 2 hari hanya demi nonton konser Michael Buble di United Center, tepat sehari setelah ulang tahun saya. It was the best birthday present! Itu jawaban dari impian saya setahun sebelumnya, meskipun pada kenyataannya beda negara.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Nuniek Tirta (@nuniektirta) pada


Tahun 2012 saya pernah mimpiin Michael Buble konser di Jakarta tahun 2014, dan saya nganterin dia keliling naik delman. Absurd abisss. Tapi tau nggak? Dua tahun kemudian yaitu di tahun 2014, mimpi itu bener2 jadi kenyataan! Tepatnya di tanggal 29 Januari 2014. Bagian naik delmannya sih nggak jadi kenyataan, hahaha.

Bagi saya penyanyi yang beneran itu adalah yang kalau nyanyi tanpa musik pun sudah enak didengar dan langsung keciri suaranya. Dan yang paling penting: bernyanyi dari hati, alias tulus. Selain di sosok Michael Buble, untuk penyanyi Indonesia saya dapatkan semua itu di sosok Tulus. 

Bernyanyi dengan Tulus

Tentang Tulus #IniPerjalananku


Tulus adalah penyanyi kelahiran Bukittinggi Sumatera Barat. Di tahun ini, Tulus memborong berbagai penghargaan di AMI Awards, termasuk Artis Pria Soul/R&B/Urban Terbaik 2017. Lagu-lagunya yang paling saya suka: Teman Hidup, Monokrom, dan Jangan Cintai Aku Apa Adanya (video klipnya bikin mewek!).

Nggak cuma lagu dan video klipnya yang keren, saya juga suka nonton series #IniPerjalananku. Mulai dari perjalanannya pulang ke kampung halaman, perjalanan karirnya, sampai perjalanannya menuju hidup yang lebih sehat. Semua bisa ditonton di channel youtube Soyjoy di bawah ini.



"Menurut saya, yang berbeda dari seorang musisi setelah karyanya dipublikasikan adalah, jiwanya tidak lagi hanya jadi miliknya. Saat jiwa itu harus dijaga baik-baik, dia tidak hanya dijaga untuk dirinya. Tapi juga dijaga untuk sebanyak-banyaknya manusia." Tulus

Transformasi Tulus


Pemikiran di atas  mendasari langkah Tulus untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat, antara lain dengan hidup teratur, mengurangi gula dan #cutcarbo. Nggak mudah, tapi Tulus menyiasatinya dengan snacking SOYJOY 2 jam sebelum makan. 

Ini sejalan dengan SOYJOY yang selalu berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengurangi porsi karbohidrat berlebih agar terhindar dari obesitas dan diabetes.

Usahanya membuahkan hasil, ia mampu menurunkan berat badan hingga terlihat ideal seperti sekarang. Padahal, dulu kan dia dijuluki Gajah karena badan besarnya, sampai pernah dibikin lagu segala. 


Tulus after #cutcarbo



Intimate Concert Tulus


Nah, keberhasilan transformasi Tulus dalam menerapkan pola hidup sehat yang dijalaninya dengan #CutCarbo ini akan dirayakan dalam bentuk Intimate Concert Tulus bertajuk #IniPerjalananku, pada hari Sabtu 27 Januari 2018 mendatang lho. Judulnya intimate karena bener2 bakal lebih banyak berinteraksi dan nyanyi bareng penonton, yang dibatasi hanya 300 orang saja. Bahkan nggak disiapin daftar lagu, karena semua lagunya based on request! 

Pingin ikutan nonton? Tiketnya nggak dijual di mana-mana lho. Tapi ada berbagai macam cara menuju Roma konser Tulus, di bawah ini contekannya... 

  • Alternatif pertama : share & repost video ini.



Buat kamu yang udah ngikutin web series #IniPerjalananku, kamu bisa dapetin kesempatan untuk lebih dekat dan berjumpa langsung dengan Tulus. Caranya gampang banget, cukup dengan melakukan pembelian SOYJOY di Indomaret, Alfamart dan JD.ID untuk periode promo hingga 15 December 2017 (Info lebih lanjut bisa lihat di WWW.SOYJOY.ID). . . Kita juga udah siapin tiga tiket untuk kamu lho yang melakukan share dan repost video di atas di akun instagram kamu. Caranya gampang : 1. Follow akun @soyjoyid 2. Share dan Repost video di atas 3. Kamu juga bisa ajak teman kamu untuk ikut Repost video tersebut 4. Caption terbaik di postingan video akan kita pilih sebagai pemenang 5. Jangan lupa tambahkan hashtag #IniPerjalananku dan #TulusIntimateConcert di caption kamu ya . Ayo buruan ikutan!! Pemenang akan kita umumkan 2 minggu setelah postingan ini
Sebuah kiriman dibagikan oleh SOYJOY Indonesia (@soyjoyid) pada 

  • Alternatif ketiga: beli SOYJOY di JD.id  >> KLIK

  • Alternatif keempat: beli SOYJOY di Indomaret dan Alfamart  >> KLIK


Kalau kurang jelas, plis plis baca yang teliti caranya di sini ya (jangan tanya sebelum baca).

Yuk, bernyanyi dengan Tulus. Sampai ketemu di tanggal 27 Januari nanti!


Tulus with bloggers

Comments

Zata said…
Yayyy..gak sabarrr ketemu Tulusss...
wawaraji said…
Menyanyi dr hati... Dan totalitas.. Ada banget di Tulus yah.
duniaeni.com said…
Sampai ketemu di konser Tulus ya, mb Nuniek :)

Popular posts from this blog

Saya Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur

Catatan penting: untuk mencapai pemahaman penuh, mohon klik dan baca setiap tautan.  Awalnya adalah pertanyaan . Membuahkan suatu jawaban .  Diposting di akun pribadi, seperti yang biasa saya lakukan sejak hampir 15 tahun lalu , bahkan sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook.  Jawaban yang juga autopost ke facebook itu menjadi viral, ketika direshare oleh lebih dari 20ribu orang, dengan emoticon lebih dari 38ribu, dan mengundang 700++ komentar. Kemudian menjalar liar, ketika portal-portal media online mengcopas ditambah clickbaits.  Tidak ada media yang mewawancara saya terlebih dahulu ke saya kecuali satu media yang menghasilkan tulisan berkelas dengan data komprehensif ini .   Well, ada juga yang sempat email ke saya untuk meminta wawancara, tapi belum sempat saya jawab, sudah menurunkan berita duluan selang sejam setelah saya posting foto di bustrans Jakarta .  Selebihnya... Tidak ada yang konfirmasi terlebih d...

Sunday at IdeaFest: Purbaya, Agak Laen!

A full day at IdeaFest 2025 with Agak Laen, Purbaya, Ben Soebiakto and Bilal Faranov. Laughter, insight, and creativity everywhere.

Perawatan wajah dan cerita masa muda

Andaikata blog dan social media saya punya semacam FAQ (Frequently Asked Question, alias pertanyaan yang paling sering ditanyakan), sudah pasti di urutan pertama akan bertengger pertanyaan: "Pakai produk perawatan wajah apa?"  Banyaaaakkk banget follower instagram / facebook / twitter saya yang nanya gitu, dan minta saya mengulasnya. Saya bilang sabar, tunggu tanggal mainnya. Tapi sebelum saya jawab pertanyaan itu, saya mau mengenang masa muda dulu ah..  Jadi begini cucuku... Waktu pertama kali ngeblog 15 tahun lalu , usia saya masih 21 (yak silakan dihitung usia saya sekarang berapa, pinterrrr). Jadi jangan heran kalo gaya bahasanya masih 4I_aY 4b3zzz.. (eh ga separah itu juga sih, hehe). Tapi ekspresi nulisku di masa-masa itu masih pure banget, nyaris tanpa filter. Jadi kalo dibaca lagi sampai sekarang pun masih berasa seru sendiri. Kayak lagi nonton film dokumenter pribadi. Kadang bikin ketawa ketiwi sendiri, kadang bikin mikir, kadang bi...
[gallery] Kakek tua ini mondar mandir menjajakan tisu kepada semua orang yang sedang menunggu di Halte Stasiun UI. Tongkat besi membantu langkah kakinya yang hitam keriput. Saya tidak butuh tisu, tapi saya punya selembar duaribuan. Ya bolehlah, siapa tau nanti butuh. Saya berikan lembaran itu, dia serahkan satu bungkus tisu. Kemudian dia duduk persis di samping saya. Menaikkan kaki, merogoh sesuatu dari kantongnya, kemudian… Memantik api dan menyalakan sebatang dji sam soe. Aduh kakek, jadi capek2 jualan uangnya buat dibakar ngerusak tubuh doang? Rabu, 24 Februari 2015 Universitas Indoesia Nuniek Tirta

Why Love Never Fails?

A reflection on excellence, love, and transformation. How the year’s trials became lessons in divine refinement.

What I Learned from Timothy Tiah - Founder of Nuffnang

Last Sunday when I entered VIP room at JWEF , I was introduced to this guy with his mini version boy on his lap, and his pretty wife with white top and red skirt. We had chit chat and he told me he’d be in Jakarta this Tuesday, and I told him that we’d have 57th #Startuplokal Monthly Meetup on Tuesday night.  To be really honest, only a very few did I know about him until he shared his amazing story on JWEF stage a few minutes later, and get inspired that I took note and now share this with you all.  Timothy Tiah founded Nuffnang with Cheo Ming Shen at 2006 when he was 22 years old, with 150k RM startup capital, partly borrowed from his father. He simply founded it because there’s nobody built it before, while the demand was actually there. The site was launched in February 2007. Sales ≠ cashflow On earlier years, although Nuffnang sales highrocketed, the cashflow was poor. At one point he only has 5k left in bank, while there were invoices need to be paid out urgently. He came to Hon...

Berapa Biaya Liburan ke Resort di Maldives Sekeluarga?

Disclaimer: Sebelum berprasangka, tulisan ini dipublish bukan untuk tujuan riya, melainkan untuk berbagi informasi buat yang membutuhkan saja. Paham yaaa. 👻👻 Sebuah kiriman dibagikan oleh Nuniek Tirta (@nuniektirta) pada Apr 21, 2017 pada 8:40 PDT Judul di atas adalah pertanyaan yang cukup sering saya dapatkan dari teman-teman sejak saya pulang dari liburan sekeluarga di Maldives minggu lalu. Kalo banyak yang nanyain berarti banyak yang pingin tau  informasinya,  jadi saya tulis di sini aja ya.  Semoga bisa jadi gambaran buat teman-teman untuk mempersiapkan budget liburan keluarga ke resort di Maldives. Silakan dishare ke pasangan buat kode-kode, ehehehe.  Tahun ini bukan pertama kalinya saya ke Maldives. Sebab dua tahun lalu saya dan suami sudah pernah liburan ke Maldives berdua saja untuk ritual hornymoon di ulang tahun pernikahan kami. Oleh-oleh dalam bentuk tulisan saya untuk LiveOlive bisa dikonsumsi gratis di sini:  Tips Libura...

When a School Feels Like a Nation

A school cultural festival that celebrates diversity, tradition, and the joy of learning together.

Can Growth Ever Be Truly Mutual?

Reflections from Simbiosis Bisnis 2025; on true collaboration, comfort zones, and finding mutual growth in business and life.

What If the Minister Didn’t Show Up, But the Wisdom Still Did?

When the minister didn’t show up, wisdom did. A day of unexpected lessons and inspiration. "Disappointment has a funny way of turning into wisdom, if you stay long enough to listen."   —   Nuniek Tirta Sari So, I woke up early today. Like,   really   early. My mission: to attend the OCBC Business Forum 2025 in St. Regis Kuningan and listen to the new Minister of Finance, Mr. Purbaya's speech.  After wrestling through Jakarta’s legendary morning traffic for 2 hours, I finally arrived at the venue. The first dialogue session was already running, and I panicked, thinking I’d missed the minister’s talk. But when I looked at the latest rundown, surprise! His name was nowhere to be found. Apparently, he’d never confirmed attendance in the final version. Ah, the classic “expectation vs. reality” moment. OCBC Business Forum 2025 I just laughed. Not even disappointed anymore, just… amused. Because really, what else can you do when the main reason you came didn’t show up...