Skip to main content

Bonus Tiket VIP Pre-Opening Big Bad Wolf Book Sale Jakarta 2017

Melanjutkan postingan sebelum ini, aku akan mengumumkan cara mendapatkan bonus tiket VIP Pre-Opening Big Bad Wolf Book Sale Jakarta 2017 di ICE BSD hari Kamis 20 April 2017 nanti. 

Tapi sebelum pengumuman, aku mau cerita dulu aaah... Boleh ya ya ya. Dikiiiit aja. Eh banyak deh. Halah. Mau cerita aja nawar. Kayak di pasar. Maklum emak emak. 

Jadi waktu Mr. Andrew bilang bakal kasih aku lagi tiket VIP seperti tahun lalu, aku kira dikasihnya paling 10 lagi, yah paling banyak 20 laaah. 

Trus tahun lalu kan yang kepake cuma 8 tiket tuh, tahun ini aku kira yang mau tiketnya paling cuma 10-20, yah paling banyak 20an laaah. 

Makanya aku umumin di path dan autoshare ke facebook yang diset friends only, siapa yang mau silakan tulis namanya di bawah. 

Eh ternyata nggak sampai sehari total udah ada hampir 100 nama aja! Waktu aku kasitau Mr. Andrew, dia beneran ngasih 100 tiket VIP! 

Begitu nyampe tiketnya, pertanyaan suami sama persis dengan pertanyaan aku: "Trus gimana cara ngebagiinnya?" Jeng jeeenggg. 



Se-ra-tus undangan gitu lho. Udah kayak mau nikahan lagi aja :') Sempet kepikir beberapa alternatif, seperti: 
  1. Suruh mereka ambil sendiri ke rumah? Kasian orang rumah sebentar2 tingtong2. Trus kalo pakai gosend, ongkosnya mahal dari sini ke area Kuningan/Sudirman 45ribuan.
  2. Titip ke satpam/resepsionis kantor? Sama aja, tambah ngerepotin mereka juga. Nggak enak ah, nggak ada di jobdesc mereka :p
  3. Janjian ketemuan di mana gitu? Hmmm... tahun lalu cuma bagiin 10 undangan aja udah lumayan rempong janjian2nya, ini lagi 100 undangan... nggak deh >.<"
  4. Langsung janjian di tempat pas hari H? Impossible. Sebab pada hari itu aku dan anak-anak baru akan mendarat di Soetta jam 11 siang dari Maldives, trus ke ICE. .
  5. Dikirimin pake kurir satu persatu? Errr... effort banget ya itu, jadi kerja gratisan :( Langsung dejavu rempongnya kayak waktu punya online shop dulu huhuu. 

Tapi yasudah karena sudah terlanjur nawarin dan juga dipercayakan panitia jadi aku harus pertanggungjawabkan dong. 

Setelah menimbang2 aku putuskan untuk ambil cara yang ke-5 deh: dikirimin pakai kurir satu persatu. Toh ada asisten serba bisa yang siap membantu. 

Jadi sebelum ke Jogja aku udah posting tuh pengumuman cara mendapatkan tiket VIPnya, seperti bisa dibaca di sini. Dan aku blast di sosmed juga tentunya. 

Pulang dari Jogja aku langsung kerjain semua pesanan yang ludes dalam waktu kurang dari 24 jam itu. Ternyata... memang time consuming banget yah, meski udah dibantu juga. 

Sooo begitu dikasitau hari ini kalo aku dapet tambahan tiket lagi, langsung mikir pake sistem jual beli yang serba otomatis aja deh biar nggak repot. 

Udah sempet bikin tuh di Shopee, beli buku In the Mind of Natali Ardianto BONUS tiket VIP Pre-Opening Big Bad Wolf Books Sale 2017. 

Tapiii terus inget, lhaaa aku kan weekend ini sudah berangkat ke Maldives ya, kapan kerjainnya? Hahaha... Mana stock buku lagi habis juga, musti order dulu.

So. Batal deh guys batal. Sorry yah 🙏🏼 Huuuu udah baca panjang2 taunya batal, pembaca kecewa.

TAPI!

Ada 3 tiket lebih, aku mau bagiin khusus buat pembaca buku In the Mind of Natali Ardianto aja yah.

Caranya:

1. Posting foto buku In the Mind of Natali Ardianto dengan tanganmu memegang buku itu.
2. Sertakan caption kenapa buku itu recommended untuk dibaca.
3. Kirim bukti posting via DM IG atau PM IG beserta nama, alamat lengkap, no. Hp.
4. Ditunggu sampai hari Jumat, 14 April 2017 pukul 23:59.
5. Pemenang akan dikabari hari Sabtu pagi, 15 April 2017 melalui email.

Good luck!

Kamis, 14 April 2017
~Nuniek Tirta~

Comments

*ketawa bayangin kerjaan kirim 100 undangan satu per satu*

Owalah, jadi buzzer-nggak-sengaja untuk Big Bad Wolf sungguh menyenangkan, tapi pertanggungjawabannya juga cukup bikin sakit punggung.

Dan ide memanfaatkan BBW ini untuk endorse bukunya Mas Natali juga cukup brilian, tapi pemenangnya cuma 3?

Semoga BBW kali ini lebih sukses dari tahun lalu ya. Aku datang ke BBW di Surabaya dan nulis tentang pameran itu di blogku, dan aku berharap BBW selain ke Tangerang juga mampir ke Surabaya lagi :-)

vickyfahmi.com

Popular posts from this blog

Saya Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur

Catatan penting: untuk mencapai pemahaman penuh, mohon klik dan baca setiap tautan.  Awalnya adalah pertanyaan . Membuahkan suatu jawaban .  Diposting di akun pribadi, seperti yang biasa saya lakukan sejak hampir 15 tahun lalu , bahkan sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook.  Jawaban yang juga autopost ke facebook itu menjadi viral, ketika direshare oleh lebih dari 20ribu orang, dengan emoticon lebih dari 38ribu, dan mengundang 700++ komentar. Kemudian menjalar liar, ketika portal-portal media online mengcopas ditambah clickbaits.  Tidak ada media yang mewawancara saya terlebih dahulu ke saya kecuali satu media yang menghasilkan tulisan berkelas dengan data komprehensif ini .   Well, ada juga yang sempat email ke saya untuk meminta wawancara, tapi belum sempat saya jawab, sudah menurunkan berita duluan selang sejam setelah saya posting foto di bustrans Jakarta .  Selebihnya... Tidak ada yang konfirmasi terlebih d...

What I Learned from Timothy Tiah - Founder of Nuffnang

Last Sunday when I entered VIP room at JWEF , I was introduced to this guy with his mini version boy on his lap, and his pretty wife with white top and red skirt. We had chit chat and he told me he’d be in Jakarta this Tuesday, and I told him that we’d have 57th #Startuplokal Monthly Meetup on Tuesday night.  To be really honest, only a very few did I know about him until he shared his amazing story on JWEF stage a few minutes later, and get inspired that I took note and now share this with you all.  Timothy Tiah founded Nuffnang with Cheo Ming Shen at 2006 when he was 22 years old, with 150k RM startup capital, partly borrowed from his father. He simply founded it because there’s nobody built it before, while the demand was actually there. The site was launched in February 2007. Sales ≠ cashflow On earlier years, although Nuffnang sales highrocketed, the cashflow was poor. At one point he only has 5k left in bank, while there were invoices need to be paid out urgently. He came to Hon...

Sunday at IdeaFest: Purbaya, Agak Laen!

A full day at IdeaFest 2025 with Agak Laen, Purbaya, Ben Soebiakto and Bilal Faranov. Laughter, insight, and creativity everywhere.

What if peace had an address?

An early trip to Puncak leads to riverside calm, local kindness, and quiet joy. 

What's the point of wealth?

At Permata Wealth Wisdom, lessons on economy and neurology collide; revealing that true resilience begins with a connected, healthy mind.

Perawatan wajah dan cerita masa muda

Andaikata blog dan social media saya punya semacam FAQ (Frequently Asked Question, alias pertanyaan yang paling sering ditanyakan), sudah pasti di urutan pertama akan bertengger pertanyaan: "Pakai produk perawatan wajah apa?"  Banyaaaakkk banget follower instagram / facebook / twitter saya yang nanya gitu, dan minta saya mengulasnya. Saya bilang sabar, tunggu tanggal mainnya. Tapi sebelum saya jawab pertanyaan itu, saya mau mengenang masa muda dulu ah..  Jadi begini cucuku... Waktu pertama kali ngeblog 15 tahun lalu , usia saya masih 21 (yak silakan dihitung usia saya sekarang berapa, pinterrrr). Jadi jangan heran kalo gaya bahasanya masih 4I_aY 4b3zzz.. (eh ga separah itu juga sih, hehe). Tapi ekspresi nulisku di masa-masa itu masih pure banget, nyaris tanpa filter. Jadi kalo dibaca lagi sampai sekarang pun masih berasa seru sendiri. Kayak lagi nonton film dokumenter pribadi. Kadang bikin ketawa ketiwi sendiri, kadang bikin mikir, kadang bi...

A Series of Plot Twists

A day full of unexpected turns becomes a reminder to embrace life’s plot twists with humor, grace, and gratitude; because detours make the best stories.

Staycation, Wedding Edition

A simple staycation turns magical; with seaside noodles, wedding joy, hotel robots, and small surprises that quietly reset the soul.

The Waiting Room of Life

There are few things in life that test our character more than waiting. Not the kind of waiting where you’re stuck in traffic with your favorite playlist on, but the heavy kind; waiting without certainty. The waiting that weighs on you because you don’t know if it will end tomorrow, next month, or next year. I’ve been thinking a lot about this today because something big just wrapped up. A long-awaited promise was finally fulfilled. And in the process, I witnessed firsthand how differently people behave when placed in the uncomfortable chair of “ the waiting room of life. ” Imagine a waiting room where everyone has been told their name will be called someday, maybe soon, maybe late. You’d see at least two kinds of people. Some people sit quietly, open a book, maybe start a new project on the side while glancing occasionally at the clock. They don’t need to narrate their suffering to the entire room.  They choose dignity over drama.  They know that patience doesn’t have to be ...

How Do You Raise a Kid Who Doesn’t Need Raising?

A reflection on parenting teens: learning to step back, trust their wings, and find peace in watching your children grow into who they’re meant to be.