Saya Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur



Catatan penting: untuk mencapai pemahaman penuh, mohon klik dan baca setiap tautan. 

Awalnya adalah pertanyaan. Membuahkan suatu jawaban

Diposting di akun pribadi, seperti yang biasa saya lakukan sejak hampir 15 tahun lalu, bahkan sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook. 

Jawaban yang juga autopost ke facebook itu menjadi viral, ketika direshare oleh lebih dari 20ribu orang, dengan emoticon lebih dari 38ribu, dan mengundang 700++ komentar.

Kemudian menjalar liar, ketika portal-portal media online mengcopas ditambah clickbaits. 

Tidak ada media yang mewawancara saya terlebih dahulu ke saya kecuali satu media yang menghasilkan tulisan berkelas dengan data komprehensif ini.  

Well, ada juga yang sempat email ke saya untuk meminta wawancara, tapi belum sempat saya jawab, sudah menurunkan berita duluan selang sejam setelah saya posting foto di bustrans Jakarta




Selebihnya... Tidak ada yang konfirmasi terlebih dahulu ke saya. Maka maklum saja kalau banyak yang jadi salah tulis. 
                                                                                                                                                     
Nama saya jadi Nuniek Kirta, jadi Nuniek Titra, jadi Nunik Tirta, jadi Nunik Titra ...

Nama Natali Ardianto jadi Natalia ...

Tiket.com jadi perusahaan penerbangan ...
           
Saya dibilang berasal dari Jawa Barat ... padahal Jogja - Bangka 


Ditulis saya ogah pakai barang branded... Padahal saya nggak pernah bilang begitu.  Untuk barang-barang tertentu, saya juga pakai yang branded kok :) 

Yang ini okelah, dia cek dulu profil saya di linkedin ...

Ini masih oke, yang ini juga ... 

Ini bikin saya tersanjung karena disandingkan dengan Priscilla Chan dan Kate Middleton ... 

Ini analisa pribadi justru lebih mendalam daripada portal-portal online. Tapi salah nama jadi Natalie, dan nggak sampai gonta ganti BMW tiap bulan juga sih, mas ...

Ada juga yang sekedar menampilkan foto-foto saya dari instagram seperti ini dan ini ...


Ada pula yang rajin banget compile short videos saya ...

Demi apah, sampai masuk Lambe Turah ...


Tapi yang paling too much menurut saya, ketika makan bakso pinggir jalan saja bisa jadi headline ...
                                                                                   

Padahal sebenarnya sangat jelas, misi utama saya melalui #ootd #superaffordablestyle ini adalah untuk mengedukasi followers agar tidak bergayahidup melampaui kemampuan finansial mereka. Kalau mampu sih, ya nggak masalah.
Saya ingin menunjukkan bahwa untuk tampil gaya tidak harus selalu mahal, bahwa baju murah juga bisa kelihatan tidak murahan.  
Dan #ootd #superaffordablestyle itu saya lakukan bukan baru kemarin, tapi sudah sejak tahun lalu.  Kenapa sekarang fokusnya adalah saya sebagai Istri Direktur ...  

Sampai-sampai, sahabat saya mengirim screenshot google dengan keyword “istri direktur” isinya saya semua ... 


Dan sahabat yang lain menyuruh saya search “Istri Direktur” di Youtube pun juga sama...


I said ok that's it, it's time to state what I have to say in my blog now. 



“Masyarakat sangat senang menilai dengan emosi, membuat penilaian atas moral didasari atas apakah penilaian itu memuaskan atau tidak bagi dirinya, bukan soal benar atau salah.”

Saya bersyukur, ketika banyak yang menyampaikan betapa tulisan saya mampu mengubah cara pandang mereka, mempengaruhi perilaku mereka, menginspirasi mereka. Bahkan ada seorang ibu yang mengatakan terpukul dan baru sadar sebab selama ini menyalahgunakan pengelolaan uang yang dipercayakan suami kepadanya. 

Namun saya prihatin, ketika ada saja orang-orang yang lebih senang menilai berdasarkan asumsi. Menghakimi tanpa mau memahami. Menuduh tanpa mau mengetahui lebih jauh. Menyimpulkan tanpa mau merenungkan. Berprasangka tanpa mau bertanya. Mencela tanpa mau berkaca. 

Tapi santai sajaa.. Saya hanya tertawa saja membacanya. Komentar paling buruk sekalipun tidak pernah membuat saya down kok. Sebaliknya, saya semakin bersyukur sebab sampai saat ini hidup saya damai tenteram sejahtera karena tidak perlu berurusan dengan orang2 berpikiran negatif dan berprasangka buruk seperti itu. Alhamdulillah.

Tampaknya setelah ini, misi saya selanjutnya adalah mengedukasi masyarakat tentang literasi, sebab ternyata sudah parah sekali. 



Ketenaran bukanlah sesuatu yang pernah saya impikan. Ketenaran adalah “harga” yang harus saya bayar karena telah -katakanlah- menginspirasi orang lain. 

Teman-teman baik saya tahu betul saya tidak pernah mau jadi artis atau selebritis. Saya lebih senang berada di belakang layar. Di lain sisi, saya ingin terus berbagi, syukur-syukur bisa memberi inspirasi kepada teman-teman dan pembaca blog saya. Sebab ketika saya mati suatu hari nanti, hanya tulisan yang dapat saya tinggalkan.

Awalnya saya senang ketika semakin banyak yang membagikan tulisan saya, berarti semakin banyak pula yang membacanya, dan semakin banyak yang mudah-mudahan tercerahkan. Lama kelamaan,  lumayan kewalahan. Kebanjiran FB messages, kepenuhan add friend requests, kenaikan FB followers dari seribuan jadi 19ribuan, kenaikan instagram followers dari duaribuan jadi 14ribuan, disertai ratusan pesan pada inbox... Di sela-sela sempitnya waktu, saya berusaha membalasnya satu persatu.

Maka ketika akun instagram saya @nuniektirta tiba-tiba hilang begitu saja hari Jumat lalu, ada perasaan aneh seketika: kaget sekaligus sedikit lega. Kaget, karena bisa hilang begitu saja tanpa pemberitahuan. Sudah saya laporkan ke instagram, tinggal menunggu balasan. Tapi juga lega, karena semacam diberi jeda. Akhirnya mulai lagi dari 148 followers dengan akun instagram lama, @nuniek .




This too much spotlight almost burn me out. I only like being in a spotlight IF I have the control over it. Thus, blog and social media are the right place for me.

Untuk mengerem lampu sorot, saya sempat menolak undangan menjadi bintang tamu liveshow dari 2 stasiun televisi nasional, wawancara on air di beberapa radio, dan tawaran photoshoot di media. Sebelum heboh viral ini pun, sudah beberapa kali saya menolak tawaran wawancara media, atau mengalihkannya ke suami dan partner-partner saya yang lebih butuh eksposure untuk bisnis mereka.

Saya bersedia tampil di acara atau media yang menurut saya edukatif, informatif dan berkelas, sehingga saya bisa menyampaikan misi dan key messages saya dengan benar tanpa bias. 


Dikenal publik ((hanya)) sebagai Istri Direktur bagi saya bukan merupakan kebanggaan, tapi justru kemunduran. BIG setback for my personal branding, actually.

Saya membangun personal brand sebagai blogger sejak 2002, bahkan sebelum ada media sosial tertua, Friendster.

Ketika orang2 belum banyak yang tahu apa itu blog, saya sudah membangun komunitas blogger Indonesia terbesar di masanya, Blogbugs

Ketika orang2 belum pamer di sosial media, saya sudah rutin sharing foto hangout bareng teman-teman di album foto online, supaya teman-teman blogger Indonesia yang di luar negeri juga bisa tetap update dengan pergaulan Jakarta.

Saya membangun kembali personal brand yang sempat tenggelam karena sibuk dengan keluarga kecil bahagia, pada April 2010 dengan satu alasan: mengejar ketertinggalan. Sebab suami saya Natali Ardianto sudah di level 8, saya masih di level 4 dalam hal aktualisasi diri. Because keeping up with your spouse is one of the important keys in maintaining a good marriage.

Lalu rebrandinglah saya menjadi seorang digital networker, dan membangun komunitas #Startuplokal bersama partners yang rutin menggelar monthly meetup. Rebranding ini membuat saya  dikenal bukan hanya sekedar “Istri Natali”, tapi Nuniek Tirta yang aktif me-nurture industri digital startup di Indonesia. Sampai negara-negara seperti Irlandia, Amerika, South Korea pernah mengundang saya untuk belajar tentang entrepreneurship & digital ecosystem di sana.

Maka ketika berita yang muncul tentang saya terus-terusan hanya soal “Istri Direktur”, saya dan teman2 pun mulai terganggu. Teteh Ligwina Hananto geregetan, kenapa media tidak mengulas saya keseluruhan yang punya karakter dan dunia sendiri. Mbak Iim Fahima melalui whatsapp pun berpesan, agar saya kembali mengangkat branding sebagai Nuniek yang punya segudang prestasi. 



Saya, Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur.

Kepada teman-teman media online yang terhormat, terima kasih atas semua tulisannya. Kini mari, stop highlight tentang “Istri Direktur”. Kalau masih perlu menulis tentang saya, tulislah tentang misi yang ingin saya sampaikan. Tentang siapa Nuniek Tirta yang seutuhnya. Nuniek Tirta sebagai ibu. Nuniek Tirta sebagai blogger. Nuniek Tirta sebagai penggiat teknologi informasi. Nuniek Tirta sebagai entrepreneur nurturer.  Nuniek Tirta sebagai #Startuplokal Initiator. Nuniek Tirta sebagai influencer ... 

Kepada para followers dan pembaca blog saya, terima kasih sudah mau membaca sampai disini. Semoga teman-teman bisa memahami esensi pesan yang ingin saya sampaikan, tanpa bias asumsi / persepsi / opini pribadi yang belum dikonfirmasi. Semoga apa yang saya tulis bisa berguna, syukur-syukur memberikan inspirasi. 

Sejak menjadi blogger 15 tahun lalu, hidup saya adalah buku terbuka yang bisa dibaca oleh siapa saja. Silakan baca, dan temukan siapa saya sebenarnya. Sebab membaca satu halaman saja tidak cukup untuk memahami seluruh isi buku, apalagi hanya membaca judulnya. Terlebih, membaca dari sumber yang belum tentu dapat dipercaya :)) 

Minggu, 17 Oktober 2016 00:50
Nuniek Tirta Sari 

*beberapa penyebutan nama saya edit untuk memudahkan media yang ingin copas* 

Keterangan foto: Semua foto diambil pada tanggal 1 Oktober di Clapham Coworking Space Medan setelah event #NgopiBarengTiket di Medan, dan di Hotel Adi Mulia setelah event Developer's Day Bekraf. 

Post a Comment

40 Comments

  1. Saya taunya mbak Nuniek adalah blogger. Tau "istri direktur" jg gara2 viral di medsos. Semangat mb, aku percaya padamu karena prestasimu bkn gara2 istrinya siapa

    ReplyDelete
  2. The power of medsos...memang luar biasa...
    Tetap semangat mbak dalam menebar kebaikan

    ReplyDelete
  3. Mungkin aku belum begitu kenal keseharian dan kepribadian mba Nuniek. Tapi perkenalan dan pertemuan dengan mba Nuniek saat mengisi acara Tiket.com di Medan beberapa waktu lalu cukup bikin aku yakin kalau mba Nuniek memang penuh talenta dan sangat humble orangnya. Menjadi istri seorang Direktur memang sudah takdir ya, mba. Tapi yang jauh lebih penting, mba Nuniek sudah menunjukkan 'kelas'nya sendiri. Tetep semangat ya, mba kuuuu ;).

    mollyta(dot)com

    ReplyDelete
  4. Saya malah baru tahu dari teman yang share postingan mba yg ini, mba.. kudet banget ya saya (-_-")

    Nggak papa mba, malah dengan begini mba semakin bisa menginspirasi orang banyak. Misalnya saya. Saya jadi nemu blog bagus untuk difollow nih. Semoga mba tetap bisa menginspirasi orang banyak. Masalah ada yg nggak senang atau salah sangka karena kebanyakan gosip, itu bukan lagi urusan mba. Kita doain aja semoga diberikan pemahaman oleh Sang Pemilik Hati. Susah juga kan mau maksain orang buat ngertiin kita. Saya juga pernah punya pengalaman kayak mba, syukurnya skala keluarga aja, nggak sampai nasional kayak gini.. pohon yang tinggi makin banyak kena angin..

    Just keep sharing, mba cantik. Btw saya suka gaya menulisnya. Makasih sudah berbagi... Salam kenal yaa

    ReplyDelete
  5. Keren banget mba dan sy yakin tulisan mba bisa menginapirasi byk org.. Jujur aja sy jg baru kenal mba setelah ada yg share kisah ini di FB.. Tetap semangat mba untuk menginspirasi kita semua ☺️

    ReplyDelete
  6. seperti istri teman saya yg enggak mau dikenal sebagai istrinya si A. B akan tetap jadi B meski sudah jadi istri si A.

    salam kenal mbak nuniek, barusan tahu blongya.

    semoga bisa menginspirasi yang baca

    panduaji.net

    ReplyDelete
  7. Aku yang awalnya gak tahu Mba Nuniek mikirnya mba ini bukan bloger, hehe. Eh ternyata mba bloger keren yaa! Semangat! :)

    ReplyDelete
  8. Saya tahunya mbk nunik malah aeorang blogger. Baru tahu tentang istri direktur sejak banyak share2an. 😊😊

    ReplyDelete
  9. Cuma tau nya sebagai blogger dan baru baca ini dan baru tau kalau lagi heboh ttg ini juga karena sebelumnya ga pernah buka berita yg istri direktur (kurang tertarik bacanya) ternyata mbak nunik isinya.

    Post ini inspiring banget ttg cara berpakaian yg ga perlu mahal untuk modis. Love *.*

    rima-angel.blogspot.co.id

    ReplyDelete
  10. Saya belajar mengenal Mbk dari postingan ini :) suka deh

    ReplyDelete
  11. Saya yakin mba, org seperti mba pasti memulai karier jatuh bangun, sehingga mengerti bagaimana cara memanusiakan manusia, salam sayang..

    Www.catatanamanda.com

    ReplyDelete
  12. Saya tahu mba karena viral "istri direktur" ga taunya ternyata blogger. Semoga semakin menginspirasi mba. Salam kenal ^^

    ReplyDelete
  13. Wah tulisan-tulisan Mbak Nuniek itu bagus-bagus. Awalnya juga tahu karena istri direktur.... ternyata blogger juga. Ah banyak belajar dari Mbak Nuniek ni. Saya juga temennya Mbak Lusia Karoyan. Salam kenal dari menixnews.com (masih newbie belajar blog).

    ReplyDelete
  14. Emang beneran buku terbuka mba. Akhirnya aku menemukan kata2 yang tepat untuk alasanku nge blog, yaitu mengaktulisasikan diri. Yups jadi ibu rumah tangga memang membanggakan tapi saya ternyata haus prestasi. Tengkyu mba salam kenal...

    ReplyDelete
  15. Mantap! Sharing yang keren. Salam kenal Mbak Nuniek ^_^ *kemanaajasayayaa :P

    ReplyDelete
  16. #RESPECT

    Salut sih dengan beberapa hal, tentang short post yang jadi viral, tentang gaya hidup mbak nuniek, tentang perjuangannya catch up dengan suami, dan tentang konsisten menulis selama 15 tahun!

    Salut.

    ReplyDelete
  17. Sangat menginspirasi buat saya. Wah ternyata ngeblog sejak tahun 2002 wow disaat saya saja baru kenal microsoft word dan excel mbak Nuniek sudah jadi seorang blogger dan mendirikan komunitas.

    ReplyDelete
  18. hebat....salut salut salut sma mbak... semoga saya juga bisa sperti mbak mksd ny bkn jdi cwe :D tpi perjuangan mbak yg oke bnget dri gak apa apa jdi luar biasa dikenal org ... Amin...

    ReplyDelete
  19. ahhh, mbak Nuniek & mas Natali memang sangat humble sekali.
    kalau aku tahu sejak lama mbak Nuniek sebagai blogger senior dan emaknya Startup Lokal Meet-Up :))

    ReplyDelete
  20. Deep and inspiring.. Thank you for the sharing mbak Nuniek..

    ReplyDelete
  21. Truly inspiring, Mbak Nuniek.
    Saya ke sini setelah teman-teman blogger di grup WA menyinggung nama Mbak, dengan quote "lebih bangga disebut blogger ketimbang istri direktur." Jadi kaget waktu baca nama Blogbugs, blog saya dulu pernah saya daftarin ke sana. Saya mulai ngeblog mid 2005, tapi blog lama sudah hilang diambil alih orang. Hiks.

    Anyway, sepakat dengan pesan Mbak Nuniek: hiduplah sesuai kemampuan. Gak perlu sok kaya ya, Mbak. Mending jadi kaya aja sekalian ketimbang cuma sok kaya. Hehehe.

    ReplyDelete
  22. Halo mba Nuniek, salam kenal ya mba
    Saya juga yakin bahwa hidup melebihi kemampuan adalah hal yang tidak perlu. Sayang banyak yang masih bergaya kaya padahal tidak

    ReplyDelete
  23. Saya sangat setuju dengan pendapat masyarakat menilai berdasarkan emosi. Pernah membahas ini juga dengan teman beberapa bulan lalu.

    Saya lebih banyak silent reader (paling kasih jempol aja) membaca berbagai status Mbak Nuniek di FB. Ikut membaca status 'istri direktur' yang akhirnya viral itu. Saya bisa menangkap poin utama dari status Mbak Nuniek. Pesan agar tidak melampaui kemampuan finansial.

    Kadang tertawa kecil membaca berita-berita tersebut. Tertawa kecil tapi dalam hati sebetulnya miris. Sampai segitunya berbagai media memberitakan. Tidak ada wawancara dan konfirmasi, bahkan ada yang tidak sesuai fakta. Gak heran kalau pernah ada yang bilang pemberitaan media bisa membelokkan bahkan membunuh karakter asli seseorang.

    Tetap mengispirasi ya, Mbak :)

    ReplyDelete
  24. kaos yang saya pake cuma.....15rb mbak. itu juga polosan, mau lebih berwarna, sablon sendiri, totalnya 25-30 rb. bangga?? jelasss. gw bikin desain sendiri, bikin screen sendiri, mix color dan sablon sendiri. sekali lagi BANGGA. satu-satunya yg paling mahal. jam tangan, 9xx krn butuh kalo pas dipake bwt nganter tamu nanjak gunung. itu juga beli dari gaji saya di toko OL saya yg gak pernah gw ambil. bangga?? jelas....

    ReplyDelete
  25. Waw.
    Saya pengen mangakui, saya tidak tahu apa2 ttg berita istri direktur. Bahkan saya juga baru tahu mbak Nuniek. Tapi, saya merasa langsung dekat. Saya suka cara mbak bertutur dan yang paling penting prinsip dan pesan inspirasi yang mbak salurkan ke luar sana.
    Salam kenal :)

    ReplyDelete
  26. kekuatan medsos banget ya mbak.. aku pun baru tau mbak Nuniek dari salah satu berita viral kemarin. alhamdulillah jd terinspirasi :D

    ReplyDelete
  27. saya malah kudet banget, baru ngeh juga setelah ada viral. tetep semangat ya mbak nuniek ;)

    ReplyDelete
  28. Hai Mbak baru pertama kali comment,,
    saya kenal mba di emak emak blooger,, dari postingan yang mbak

    saya baca soal berita istri direktur itu di IG

    tapi saya gak ngeh kalau istri direktur itu mbak nunik,,

    yang saya kenal soal mbak adalah blogger,, gak nyangka kalau mbak yang jadi viral itu,,
    tapi kadang saya juga suka prihatin sama media online yang suka membuat asumsi sendiri saat menerbitkan berita,,
    membuat berita dengan headline yang kontroversi,,dan bertolak belakang dengan isinyaa

    ReplyDelete
  29. Nyesel baru landing di blog ini sekarang.

    Suka banget dg ide "mengedukasi followers untuk bergaya hidup tidak melampaui kemampuan"

    TFS, Mak ;)

    ReplyDelete
  30. Namun saya prihatin, ketika ada saja orang-orang yang lebih senang menilai berdasarkan asumsi. Menghakimi tanpa mau memahami. Menuduh tanpa mau mengetahui lebih jauh. Menyimpulkan tanpa mau merenungkan. Berprasangka tanpa mau bertanya. Mencela tanpa mau berkaca.

    Saya ijin ambil kutipan mbak ya..,sangat menginspirasi...

    ReplyDelete
  31. Mba Nuniek, saya baru mengenalmu di grup WA tanpa referensi apa-apa. Dan pas baca status "inspiratif" itu saya suka. Senang mengenalmu mba Nuniek.

    ReplyDelete
  32. Belajar lagi dr mba nuniek.. Slm kenal mbak.. ��

    ReplyDelete
  33. Belajar lagi dr mba nuniek.. Slm kenal mbak.. ��

    ReplyDelete
  34. Media.... seperti lakon komedi saat ini, saya bersyukur baca berita ini langsung dari orang yang diberitakan. And you're a blogger (sejak lama).. saya bangga, dengannya Mba bisa menyuarakan aspirasi dan inspirasi tanpa harus dipelintir oleh orang lain.

    Tetap berbagi dan menginspirasi Mba Nuniek! :)

    ReplyDelete
  35. Mbak Nuniek mah benar2 menginspirasi, senang pernah jumpa dirimu
    Next, semoga tiket ngadain acara lagi dan aku pengen foto berdua denganmuuuuu... hehehe

    ReplyDelete
  36. Saya suka prinsipnya mbak :) tampil sesuai kocek tapi tetep gaya maksimal hehehe ..
    sukseess terus ya mbak

    ReplyDelete
  37. Tipikal masyarakat Indonesia mbak, ga tau apa2 komen negatif, judgemental bgt. Kalau saya mah mikir "keren, oh gitu ya" udah gitu aja. Tapi saya yakin banyak yang tertohok, karena saya tau banyak teman2 saya yang bergaya hidup wah, melebihi kemampuan mereka. Beritanya mbak reminder aja buat saya kalo belanja, saya juga ga mewah, suka beli baju second hand juga. Btw sudah follow mas Natalie bbrp bulan sejak dia di wawancara di kick andy. Salam dari blogger Batam

    ReplyDelete
  38. Hi Mbak Nuniek, thanks for sharing an inspiring thought. Aku terinspirasi sama mbak Nuniek jauh sebelum konten viral di FB itu. Aku selalu inget mbak Nuniek pernah cerita di forum ngobrol bareng tiket di Jogja kalau jadi wanita mestinya kita tetap semangat berkarya. Sehingga nggak sekadar dikenal karena kita istri siapa, tapi lebih dikenal sebagai diri kita yang utuh. Dan saat baca tulisan ini, aku inget lagi sharing Mbak Nuniek saat itu. keep inspiring dan semangat terus! :D

    ReplyDelete