Skip to main content

Why I Feel Fine Without Maid

Selama 25 tahun saya hidup tanpa pembantu. Sejak kecil, di keluarga saya semua tugas rumah tangga dikerjakan bersama-sama. Saya ingat waktu SD tugas saya tiap sore sebelum mandi adalah ngepel rumah. Upahnya 50 perak, yang biasanya saya pakai buat jajan wafer Superman. Kalau ditabung 2 hari, bisa beli Coklat Ayam :))

Setelah menikah, tetap nggak ada pembantu. Kami udah kayak main rumah-rumahan di rumah tante yang kebetulan udah nggak ditempatin. Pagi sebelum berangkat kerja bersama, saya buatin roti dan suami buatin minuman. Sorenya pulang bareng lagi, mampir dulu di warteg buat makan malem, tiap hari nyobain warteg di sepanjang jalan yang kita lewatin :D

Masih inget banget excitednya pulang cepet buat nobar serial Desperate Housewives di TV sambil nyetrika baju di sofabed. Karena nggak ada AC di ruang tamu, jadi pakai kipas angin butut yang bunyinya krek krek kreekk. Pas hamil naik 24kg, saking kepanasan jadi tiap malem ngemil es batu dan bebas mondar mandir gak pake baju *oh plis jangan dibayangin*

It was the funniest period of our marriage life :))

Setelah punya anak, baru deh saya ngerasain punya pembantu. Saya yang seumur-umur terbiasa beresin kamar sendiri, sempet takjub waktu balik dari kamar mandi tau2 kamar tidur udah rapi sendiri. Oh, jadi gini ya rasanya. Belum lagi sebagai ibu baru, si bayi sebentar2 diambil alih oleh ketiga pembantu yang ada di rumah mertua. Lha, saya jadi bingung ngapain.

Setelah pindah ke rumah sendiri dan nambah anak jadi dua, saya bukan cuma punya satu pembantu tapi sekaligus tiga. Satu untuk urus rumah tangga, dua untuk urus masing-masing bayi. Ditambah satu karyawan toko online yang saat itu saya jalani, plus satu sopir pribadi. Jadi anggota keluarga cuma empat orang tapi yang ngelayanin ada lima orang. Gaya pisan :p

Lalu ada masanya di mana saya nggak punya pembantu dan karyawan sama sekali. Jetlag pasti. Lha dari pertama punya anak udah dibantuin sama para dayang dayang, tiba2 harus urus semuanya sendiri. Mulailah saya play victim, mengasihani diri sendiri, merasa orang paling merana sedunia karena harus urus dua balita sambil tetap membantu perekonomian keluarga.

image

Setelah gonta ganti pembantu dalam beberapa tahun, saya baru menyadari satu hal: bahwa saya kembali dihadapkan pada persoalan yang sama karena saya belum benar-benar belajar. Ibarat ujian dapat nilai jelek, saya dikasih kesempatan untuk remedial, berulang-ulang sampai nilainya bagus.

Dan kunci jawaban itu saya dapatkan begitu saja ketika sedang menjemur pakaian sebelum menjemput anak-anak pulang sekolah sekitar 3 tahun lalu: ketika ada pembantu saya menjadi pemalas, dan ketika tidak ada pembantu saya menjadi pemarah. God doesn’t want me to be that way, so He gave me the same painful experience over and over again until I get it.

Mulailah saya menjalani apapun keadaan yang Tuhan berikan dengan rasa ikhlas, penuh penerimaan. Dari sana, langkah saya menjadi lebih ringan. Ada yang bantu syukur, nggak ada yang bantu juga nggak masalah. Justru karena nggak ada yang bantu, anak-anak malah lebih mandiri dan nggak bossy. Menyiapkan makan, keperluan sekolah, seragam, semua sudah bisa mereka lakukan sendiri. Mereka juga bisa berempati dengan menawarkan bantuan seperti menyikat kamar mandi. Bahkan sering juga bikinin masakan dan minuman buat mommy kalau sedang dikejar2 deadline tugas kuliah dan kerjaaan :) 

image

https://instagram.com/p/-OBTcquT4R/ 

Hampir setahun ini kami dibantu oleh mbak yang kerja maksimal 2 jam per harinya. Tugasnya melakukan pekerjaan rumah tangga yang saya kurang suka: cuci piring, nyapu-ngepel, dan setrika. Kalau saya harus ke kantor, dia datangnya pagi. Kalau saya nggak pergi, dia datang siang. Hari Minggu libur, dan kalau kami keluar kota dia juga diliburkan. Tugas-tugas lainnya kami lakukan bersama sekeluarga. Tapi selama Januari mbaknya saya minta cuti dulu karena mbak yang ngasuh si kakak dan si adik waktu bayi hari ini datang dari kampung, untuk kembali jaga mereka saat mommy di Korea hingga akhir bulan nanti. Tadi sore simbok datang bawa banyak oleh-oleh hasil sawah dan kebunnya di kampung. Dan saya sudah wanti2 simbok untuk membiarkan anak2 melakukan tugasnya masing2 supaya mandiri.

Beneran deh, kalau kita ikhlas apapun jalannya akan terasa dimudahkan. Tapi ya untuk menuju ikhlasnya itu memang nggak mudah sih. Harus melalui proses, and we can’t discount the process. Dan satu hal: kalau jaman sekarang aja udah susah cari pembantu, apalagi di jaman anak2 kita dewasa nanti, mungkin Indonesia udah setara dengan negara maju lain yang biaya jasa pembantunya selangit. Kalau mereka nggak dibiasain hidup mandiri sejak dini, I’m afraid it would be too late for them to learn. I just don’t want them to become spoiled brats and make others -especially their spouses- to become uncomfortable of their recklessness.

Comments

Popular posts from this blog

Saya Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur

Catatan penting: untuk mencapai pemahaman penuh, mohon klik dan baca setiap tautan.  Awalnya adalah pertanyaan . Membuahkan suatu jawaban .  Diposting di akun pribadi, seperti yang biasa saya lakukan sejak hampir 15 tahun lalu , bahkan sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook.  Jawaban yang juga autopost ke facebook itu menjadi viral, ketika direshare oleh lebih dari 20ribu orang, dengan emoticon lebih dari 38ribu, dan mengundang 700++ komentar. Kemudian menjalar liar, ketika portal-portal media online mengcopas ditambah clickbaits.  Tidak ada media yang mewawancara saya terlebih dahulu ke saya kecuali satu media yang menghasilkan tulisan berkelas dengan data komprehensif ini .   Well, ada juga yang sempat email ke saya untuk meminta wawancara, tapi belum sempat saya jawab, sudah menurunkan berita duluan selang sejam setelah saya posting foto di bustrans Jakarta .  Selebihnya... Tidak ada yang konfirmasi terlebih d...

Perawatan wajah dan cerita masa muda

Andaikata blog dan social media saya punya semacam FAQ (Frequently Asked Question, alias pertanyaan yang paling sering ditanyakan), sudah pasti di urutan pertama akan bertengger pertanyaan: "Pakai produk perawatan wajah apa?"  Banyaaaakkk banget follower instagram / facebook / twitter saya yang nanya gitu, dan minta saya mengulasnya. Saya bilang sabar, tunggu tanggal mainnya. Tapi sebelum saya jawab pertanyaan itu, saya mau mengenang masa muda dulu ah..  Jadi begini cucuku... Waktu pertama kali ngeblog 15 tahun lalu , usia saya masih 21 (yak silakan dihitung usia saya sekarang berapa, pinterrrr). Jadi jangan heran kalo gaya bahasanya masih 4I_aY 4b3zzz.. (eh ga separah itu juga sih, hehe). Tapi ekspresi nulisku di masa-masa itu masih pure banget, nyaris tanpa filter. Jadi kalo dibaca lagi sampai sekarang pun masih berasa seru sendiri. Kayak lagi nonton film dokumenter pribadi. Kadang bikin ketawa ketiwi sendiri, kadang bikin mikir, kadang bi...

Meeting Myself

Today was one of those Saturdays that felt full in the best way. I joined the Alphasmart Training Session as a Player, hosted by BWI , from 9 AM to 2 PM. Ten trainers and coaches were specially invited as VIP participants, and lucky me, I was one of them.  Some of the participants were blogger friends I’ve known since the early days of blogging more than a decade ago, while others I met for the very first time. Every single one radiated positive vibes and genuinely good energy. The mission of the day was simple but huge: to meet the most important person in our lives: ourselves. Sounds a bit dramatic, right? But oh, it worked. For two and a half hours, we laughed, we cried, and sometimes we did both at the same time. My big “aha” moment came during my very first card draw: wisdom. At first, I was drawn to the picture of a library (because books, duh), but what I got was a conversation with myself about the meaning of wisdom itself. How reading other people’s thoughts in their book...

Berapa Biaya Liburan ke Resort di Maldives Sekeluarga?

Disclaimer: Sebelum berprasangka, tulisan ini dipublish bukan untuk tujuan riya, melainkan untuk berbagi informasi buat yang membutuhkan saja. Paham yaaa. 👻👻 Sebuah kiriman dibagikan oleh Nuniek Tirta (@nuniektirta) pada Apr 21, 2017 pada 8:40 PDT Judul di atas adalah pertanyaan yang cukup sering saya dapatkan dari teman-teman sejak saya pulang dari liburan sekeluarga di Maldives minggu lalu. Kalo banyak yang nanyain berarti banyak yang pingin tau  informasinya,  jadi saya tulis di sini aja ya.  Semoga bisa jadi gambaran buat teman-teman untuk mempersiapkan budget liburan keluarga ke resort di Maldives. Silakan dishare ke pasangan buat kode-kode, ehehehe.  Tahun ini bukan pertama kalinya saya ke Maldives. Sebab dua tahun lalu saya dan suami sudah pernah liburan ke Maldives berdua saja untuk ritual hornymoon di ulang tahun pernikahan kami. Oleh-oleh dalam bentuk tulisan saya untuk LiveOlive bisa dikonsumsi gratis di sini:  Tips Libura...

What I Learned from Timothy Tiah - Founder of Nuffnang

Last Sunday when I entered VIP room at JWEF , I was introduced to this guy with his mini version boy on his lap, and his pretty wife with white top and red skirt. We had chit chat and he told me he’d be in Jakarta this Tuesday, and I told him that we’d have 57th #Startuplokal Monthly Meetup on Tuesday night.  To be really honest, only a very few did I know about him until he shared his amazing story on JWEF stage a few minutes later, and get inspired that I took note and now share this with you all.  Timothy Tiah founded Nuffnang with Cheo Ming Shen at 2006 when he was 22 years old, with 150k RM startup capital, partly borrowed from his father. He simply founded it because there’s nobody built it before, while the demand was actually there. The site was launched in February 2007. Sales ≠ cashflow On earlier years, although Nuffnang sales highrocketed, the cashflow was poor. At one point he only has 5k left in bank, while there were invoices need to be paid out urgently. He came to Hon...

Family Holiday at Club Med Bintan - Premium All Inclusive Resort

I just had family holiday at Club Med Bintan, on 14-17 December 2017. To be frankly honest, it was way more fun than I expected as a short weekday getaway. Definitely one of the best vacation that we ever had! Photo of us in Club Med Bintan by Sweet Escape Transportation from Jakarta to Bintan Island We flew on Thursday morning, 14 December by Garuda Indonesia from Terminal 3 Soekarno-Hatta International Airport to Tanjung Pinang Raja Haji Fisabillah International Airport. It was scheduled to be boarding at 10:30 but unfortunately got delayed for about an hour, so we arrived at around 1pm.  Transportation from Bintan airport to Bintan resort  At Bintan airport, a driver was already waiting with a sign board "Club Med". We then continued the journey by car, an hour long road without traffic jam at all. Not much to see along the way, most of it was some kind of deserted areas. But when we entered Lagoi area, it is green everywhere I see.  Arrival at ...

Merayakan Cinta di Pulo Cinta (Review, Biaya, Giveaway!)

Prolog Teman-teman mungkin sudah tau ya, seharusnya saya dan suami merayakan wedding anniversary kami bulan ini di Santorini, seperti yang sudah saya impikan selama bertahun-tahun. Tapi terpaksa batal karena suami ada urusan yang tidak bisa diwakilkan, yang dapat mempengaruhi masa depan serta hajat hidup orang banyak. Cerita lengkapnya sudah saya tulis di sini: Santorini Dream .   Tapi Tuhan Maha Baik, Ia memberikan kami penghiburan yang sangat indah: merayakan cinta di Indonesia rasa Maladewa : Pulo Cinta 😍   Sebuah eco-resort berbentuk hati/cinta (heart/love)  yang keindahannya belakangan ini tengah melegenda terutama di kalangan blogger dan penggiat sosial media.  Tempat ini juga sudah masuk dalam bucket list saya sejak pertama kali saya "menemukannya" di facebook pertengahan tahun lalu.    Tepat di hari yang seharusnya kami berangkat ke Yunani, saya dan kakak saya bertemu dengan Pak Tony, Presiden Direktur Pulo Cinta. Kami diperken...

Jangan Lupa Jadi Istri

Saat berada di Malang untuk mengunjungi salah satu perusahaan yang kami invest beberapa waktu lalu, secara spontan saya dan suami diminta untuk sharing tentang #CoupleGoals : An Inspiring Story from Dreamable Couple. Without preparing anything, it turned out to be an intimate sharing sessions that we enjoyed much.  Pada sesi yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam itu, kami bercerita banyak soal perjalanan kami berdua sebagai pasangan, mulai dari nol hingga sekarang, jatuh bangunnya, tips dan saran, dan menjawab pertanyaan dari para peserta.  Jawaban dari beberapa pertanyaan  sudah pernah saya tulis di blog ini, seperti:  Marriage Tips Finding The Right One Women are like cars? 8 Tips Untuk Istri Agar Suami Tenang Bekerja Jaga kesehatan pernikahan seperti menjaga kesehatan badan Senang bisa sharing di Malang bareng @nataliardianto tentang random things, mulai dari history, love story, relationship, marriage, struggles, financia...

Bagaimana Cara Membagi Waktu?

Minggu lalu saya diwawancara untuk sebuah artikel berjudul Nuniek Tirta: angel investor, founder of Startuplokal, mother, and wife  yang diterbitkan oleh ANGIN (Angel Investment Network Indonesia). Kebetulan saya baru saja bergabung menjadi angel investor ke-60 sekaligus investor wanita ke-30.  Pertanyaan pertama, saya diminta untuk bercerita tentang siapa saya. Pertanyaan kedua, dan ini adalah salah satu pertanyaan yang paling sering saya terima: bagaimana cara saya membagi waktu sebagai seorang entrepreneur, angel investor, ibu dan istri.  Photo by Sweet Escape Jawaban singkatnya dapat dibaca pada artikel tersebut. Namun pada blog ini, saya ingin menguraikan jawaban yang lebih komprehensif. Jadi nanti kalau ada yang menanyakan pertanyaan sama lagi, saya bisa tinggal kasih url postingan ini saja, hehehe.  Ini adalah prinsip saya dalam membagi waktu, berikut contoh konkritnya:  Know your priority Ini adalah prinsip utama dalam membagi wa...

8 Tips Untuk Istri Agar Suami Tenang Bekerja

#nutsonduty Beberapa waktu lalu saya diundang sebagai pembicara untuk acara Penguatan Integritas Istri Pejabat dan Pegawai KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, dengan topik "Istri Bersahaja, Suami Tenang Bekerja". Tim panitia yang diwakili oleh Mbak Umma mengatakan profil saya cocok untuk membahas topik tersebut, terlebih karena saya dikenal setelah konten viral "Istri Direktur" dengan ciri khas #SuperAffordableStyle :)  Suami penasaran saya ngomong apa saja di sana. Setelah saya ceritakan, suami mendorong saya untuk menuangkan materi bicara saya tersebut ke dalam tulisan di blog, supaya bisa mencerahkan istri-istri lainnya :D Karena belum sempat, sudah beberapa kali ditagih nih :p Jadi, berikut inilah tulisannya ya... sekaligus dipersembahkan sebagai kado ulang tahun pernikahan kami akhir pekan lalu deh :)  Terima kasih atas undangan berbicara di depan para istri pegawai KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok hari ini tentang "Istri Bers...