Posts

Showing posts from November, 2015

Kenapa Saya Suka Pakai Uber

Ketika Uber pertama kali beroperasi secara resmi di Jakarta bulan Agustus 2014, saya dan suami diundang ke pesta peluncurannya di The Plaza, Thamrin. Sebagai undangan, kami dijemput dan diantar pulang gratis menggunakan armada yang disediakan Uber melalui aplikasinya. Karena waktu itu baru ada Uber Black, jadi kami diantar jemput pakai mobil2 sedan mewah seperti Mercedes E-Class dan Camry. Sejak merasakan kemudahannya, kami jadi ketagihan pakai Uber :D Belum tau apa itu Uber? Uber adalah perusahaan rintisan dan perusahaan jaringan transportasi asal San Francisco, California, yang menciptakan aplikasi bergerak yang menghubungkan penumpang dengan sopir kendaraan sewaan serta layanan tumpangan.  Saat ini Uber sudah beroperasi di 67 negara. Belum tau juga gimana cara pakai Uber? Baca lengkapnya   di sini yaa .  Jangan lupa masukin kode promo NUNIEKT untuk dapetin kredit 75ribu!  :D Nah, kenapa saya suka banget pakai Uber? Berikut ini alasan utamanya. 1.       Hemat & efisien   Dulu sa...
[gallery] Did you know? Waktu awal nikah, suami pernah melamar kerja ke PWC sebagai technical support. Ketika ditanya, “Kamu milih jadi ekor gajah atau kepala tikus?” Suami menjawab, kepala tikus. Bisa jadi itu salah satu faktor mengapa akhirnya suami tidak diterima dengan alasan overqualified. Malam ini, suami duduk bersama dengan Direktur PWC dan Pimpinan SWA di satu meja VIP untuk menerima penghargaan sebagai Indonesia Best IT System untuk Tiket.com dan Indonesia Best CIO Awards 2015. Ketika kami ceritakan kisah di atas, mereka spontan bilang: “Untung nggak diterima!” Sometimes God say NO to our prayer because He has prepared a better plan. We just have to see the big picture and understand, that He has made everything beautiful for its own time. Kamis, 26 November 2015 Nuniek Tirta Ardianto 
[gallery] 5 tahun mengawal komunitas startup dan bergaul dengan young entrepreneurs, saya sering menyaksikan sendiri bagaimana founder startup yang tampak glamour sesungguhnya hidup susah karena startupnya menang ini itu namun tidak make money. Bagaimana founder yang berpakaian necis bermerk merangkak dari kempompong menjadi social butterfly namun untuk mengikuti gaya hidupnya yang (tampak) tinggi dia tidak malu-malu meminta pinjaman uang. Bagaimana founder yang tampak percaya diri berbagi kisah inspirasi di hadapan ratusan mahasiswa perguruan tinggi namun di dalam hati tengah gundah gulana karena harus menutup perusahaannya keesokan harinya. Dan masih banyak lagi. Mahfum memang jika kebanyakan orang -dan tentu saja media- lebih mengapresiasi mereka yang tampak berprestasi di depan layar dan mengesampingkan apa yang terjadi, bagaimana prosesnya, dan siapa yang berperan penting di belakang layar. Success is not always what you see. Don’t compare your scoop of success with others. A...

Belajar Investasi bersama Citi

Image
Suka main monopoli? Saya suka banget. Dulu sih, waktu kecil. Sekarang hampir nggak ada waktu lagi. Tapi Senin pagi kemarin, bareng perempuan2 blogger nan hits, saya diajak main simulasi yang interaktif dan atraktif, mirip monopoli, dalam Kelas Jurnalis Citi di Ritz Carlton SCBD. Tujuan permainan itu adalah untuk memahami kombinasi produk investasi dalam beberapa kondisi pasar yang berbeda. Ternyata seru banget lho! Gimana cara mainnya? Jadi, tiap pemain diberi modal pegangan sejumlah $5000 dan kartu tanda pekerjaan sebagai executive dengan gaji $2500. Lalu semua dapat giliran jalan sesuai angka dadu. Pada kotak yang ditempati, ada macam2 kesempatan: mau beli properti? mau beli saham? mau nabung? mau beli asuransi? mau ganti pekerjaan? mau kasih sumbangan? Kalau beruntung, pemain bisa jadi pemenang kuis di TV, jadi karyawan terbaik, menang undian berhadiah, dapat bonus akhir tahun. Kalau lagi apes, pemain harus bayar kerugian investasi, kerusakan properti, atau yang paling standar dan w...
[gallery] Dari kemarin ini seliweran di timeline, tapi aku penasaran: sebenernya para pria udah pada beneran paham belum ya kalo ngga dikasih tau contoh konkritnya seperti apa?  Attention is…  To listen and not only hear when your woman is speaking.  To ask “how are you, how are your feeling today?” during the day  To bring her favorite food & drink out of the blue Affection is… To be with her when she’s down. To hug her when she’s upset or sad or mad.  To take care of her when she’s sick because even vvip treatment from the best hospital couldn’t make her feel better than you do. Appreciaton is… To share domestic duties without grump especially when you never thank her for doing it all the time.  To support her when she needs a break from daily routines for a while.  To tell her if you’re unhappy when she has done something wrong instead of keep silent or even backstabbing her by telling it to others and let her clueles...

Duka

Image
Baru Senin lalu mama mertua keluar dari RS setelah diopname 5 hari karena hipertensi, Senin ini saya menjenguk adik bungsu yang diopname di RS sejak kemarin karena gangguan pencernaan. Berangkat dari rumah ke RS butuh waktu tempuh 2 jam naik angkot dan trans jakarta karena macetnya luar biasa. Sengaja tidak naik Uber atau taksi atau ojek karena rutenya tidak lebih cepat. Capek sih, dan gerah banget pastinya, tapi hiburan saya saat macet adalah mengamati orang2 di dalam kendaraan umum atau di pinggir jalan =)  Sampai di RS, adik saya sedang dijenguk oleh temannya yang bulan lalu baru saja kehilangan anak, istri, dan ibu mertuanya sekaligus dalam satu kecelakaan mobil di Perancis. Ceritanya, mereka sedang akan menjemput teman adik saya itu yang baru datang dari Indonesia. Mereka hendak berbelok ke masjid untuk sholat, saat truk datang menghantam hingga membuat mobil mereka terguling-guling dan dihantam lagi oleh mobil lain. Anaknya yang baru berusia 4 bulan dan ibu mertuanya tewas di tem...