Skip to main content

HEALTHY FUN FOOD

Saya
dan suami baru 10 hari ini menjalani program diet. Bukan apa-apa, perut kami
sudah membumbung bersama. Capek rasanya tiap bulan harus beli baju baru karena
yang lama sudah kekecilan semua. Tapi yang paling utama, tentu saja karena alasan
kesehatan. Kami nggak mau saja masih muda sudah terserang berbagai macam
penyakit yang diakibatkan berat badan tidak seimbang. Eh syukurlah, baru
seminggu diet plus 3 hari detoks, suami sudah turun 3 kilo. Saya sih baru turun 1 kilo saja karena belum detoks dan kemarin habis jalan2 ke Banyuwangi & Surabaya, wisata kulineran pastinya =))

image

Nah kebetulan nih, baru
balik dari Surabaya tengah malam, paginya saya langsung datang ke acara
Bloggers Brunch “Creating Healthy Fun Food” yang diadakan Tropicana Slim.
Padahal siang itu juga ada kuliah, jadi langsung lanjut. Saya selalu senang aja
ke event Nutrifood, karena materi yang dibagi selalu berguna, aktivitasnya
seru, dan yang diundang juga hanya 15 blogger yang benar-benar sudah terpilih. Selain itu juga yang
ngundang adalah PR Manager Nutrifood yang sudah saya kenal selama 6 tahun dan
menjadi teman baik saya, Arninta.
Jadi nggak ada alasan buat nggak datang kan? =)

image

Pas
saya dateng, paas banget acara baru dimulai. Mas Fendy Susanto, Nutrition Manager dari Brand Tropicana Slim,
membawakan presentasi dengan gaya yang menghibur bangettt. Jadi ternyata ya,
44% orang Indonesia makan di restoran 1-3 kali seminggu. Terutama weekend! Ih
itu sih saya sekeluarga banget =) Padahal beberapa studi menunjukkan bahwa
makan di luar rumah itu berkaitan dengan peningkatan konsumsi gula, garam dan
lemak (GGL) yang bisa melampaui batas asupan harian lho. Memang berapa sih
batasnya? Menurut Kementerian Kesehatan RI, batas konsumsi gula per hari itu 50
gram (4 sendok makan), garam 5 gram (1 sendok teh), lemak 67 gram (5 sendok
makan minyak). Resikonya kalo kelebihan apa? Ya sudah pasti obesitas, dan
peningkatan risiko berbagai penyakit kritis.

image

Fakta-fakta lain yang dibagikan Mas Fendy:

  • Nasi merah mengandung serat 6 kali lipat nasi putih.
  • Roti gandum mengandung serat 2 kali lipat roti putih. 
  • Mana yang lebih sehat: tempe goreng atau tempe bacem? Pasti nebaknya tempe bacem ya. Memang sih, tempe goreng lebih tinggi lemak dan kalori. Tapi ternyata, tempe bacem lebih tinggi gula dan garamnya lho! 
  • Tebak lagi, mana yang lebih sehat: mie instan rebus atau mie instan goreng? Ternyata, jumlah lemaknya sama aja sodara sodaraa. Mie instan rebus itu tinggi natrium, sedangkan mie instan goreng itu lebih tinggi kalori, gula, dan karbohidrat. 
  • 1x makan di luar rumah meningkatkan total asupan hingga 134 kalori secara rata-rata.
  • Suka free upsize kalo pesan makanan? Itu berarti konsumsi kalorinya lebih tinggi 43% lho. 
image

Nah,
itulah kenapa sebaiknya kita menyiapkan makanan sendiri di rumah, supaya lebih
terkontrol konsumsi GGL-nya. Masalahnya, kadang anak dan suami itu lebih senang
makan di luar karena apa? Karena kalo di resto itu ya tampilannya kok bisa
lebih menarik dan menggugah selera. Padahal, kita juga bisa lho bikin makanan
tampil cantik ala ala resto begitu. Mbak Vania
Samperuru
, food artist yang juga blogger bilang, ketika seorang ibu
berhasil mengkreasikan menu makanan sehat dengan penyajian yang menarik, ia
telah membantu anggota keluarganya dalam meningkatkan nafsu mengkonsumsi
makanan sehat dan mengontrol jenis nutrisi yang dikonsumsi. 

image

Nggak hanya dikasih teori, tapi para blogger juga diajak untuk praktek langsung
mengkreasikan makanan sehat yang tentunya menggunakan produk-produk dari
Tropicana Slim. And you know what? Grup saya, Anggi dan Smita yang menang! Karena selain pakai tema Happy
Bunny ^.^ juga katanya menu yang kami sajikan berimbang. Ternyata food decorating nggak sulit sama sekali kok! Bahkan Mbak Vania bilang, kalau kita rutin melakukannya akan menjadi kebiasaan, bahkan ketagihan! 

image

Mbak Noviana Halim, Brand Manager Tropicana
Slim, menyatakan bahwa sudah menjadi komitmen Tropicana Slim untuk mengajak
masyarakat hidup sehat. Ini ditunjukkan dengan berbagai alternatif pilihan
produk pelengkap masakan yang lebih sehat karena rendah kalori dan rendah GGL, seperti:

  • Beras Merah Organik yang lebih tinggi serat dan kaya vitamin, jadi cocok dikonsumsi untuk diet. Ini kesukaan sekeluarga, terutama si adik.
  • Minyak Kanola yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena kandungan asam lemak jenuh yang lebih rendah, juga tinggi Omega 3. Sehari-hari saya pakai minyak ini untuk menumis. 
  • Minyak Jagung yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena kandungan asam lemak jenuh yang lebih rendah, juga tinggi Omega 3 dan Omega 6. Saya belum coba nih, katanya lebih gurih. 
  • Kecap Asin yang memiliki kandungan garam 64% lebih rendah dari kecap asin biasa sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita hipertensi, diabetes dan untuk diet. Ini kesukaan si sulung buat dicocol ke sushi buatannya sebagai pengganti shoyu =)
  • Kecap Manis yang 

    diproses tanpa penambahan gula pasir sehingga aman dikonsumsi untuk diet dan diabetes. Kandungan garamnya juga 30% lebih rendah dari kecap manis biasa sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita hipertensi. Kalo ini sih cocok banget buat suami yang doyan manis =)
  • Less Fat Noodle yang rendah lemak, rendah kalori, dan lebih rendah garam karena proses pengeringan melalui pemanggangan, bukan penggorengan sehingga lebih sehat.dan cocok untuk diet. Nah ini kesukaan saya, yang rasa kepiting saus padangnya
    ASLI ENAK BANGETTT!!! Musti coba deh. Serius. Ada juga rasa ayam bakar dan roasted duck kalau nggak terlalu suka pedas. 
image

Saya dan keluarga sih memang sudah lama
jadi konsumen setia. Selain produk-produk tersebut, juga ada produk lainnya
seperti gula rendah kalori, sirup bebas gula, susu bebas lemak, dan produk
lainnya yang telah menginspirasi masyarakat Indonesia selama lebih dari 40
tahun untuk hidup lebih sehat dengan cara yang menyenangkan. 

image

Untuk tahu lebih
banyak tentang produk maupun kegiatannya, bisa
join facebook fan page Tropicana Slim di https://www.facebook.com/TropicanaSlim
dan follow instagramnya @TropicanaSlim
atau buka websitenya www.tropicanaslim.com

Terima kasih Tropicana Slim dan Nutrifood, ditunggu acara2 seru berikutnya! 

image

Popular posts from this blog

What I Learned from Timothy Tiah - Founder of Nuffnang

Last Sunday when I entered VIP room at JWEF , I was introduced to this guy with his mini version boy on his lap, and his pretty wife with white top and red skirt. We had chit chat and he told me he’d be in Jakarta this Tuesday, and I told him that we’d have 57th #Startuplokal Monthly Meetup on Tuesday night.  To be really honest, only a very few did I know about him until he shared his amazing story on JWEF stage a few minutes later, and get inspired that I took note and now share this with you all.  Timothy Tiah founded Nuffnang with Cheo Ming Shen at 2006 when he was 22 years old, with 150k RM startup capital, partly borrowed from his father. He simply founded it because there’s nobody built it before, while the demand was actually there. The site was launched in February 2007. Sales ≠ cashflow On earlier years, although Nuffnang sales highrocketed, the cashflow was poor. At one point he only has 5k left in bank, while there were invoices need to be paid out urgently. He came to Hon...

Saya Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur

Catatan penting: untuk mencapai pemahaman penuh, mohon klik dan baca setiap tautan.  Awalnya adalah pertanyaan . Membuahkan suatu jawaban .  Diposting di akun pribadi, seperti yang biasa saya lakukan sejak hampir 15 tahun lalu , bahkan sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook.  Jawaban yang juga autopost ke facebook itu menjadi viral, ketika direshare oleh lebih dari 20ribu orang, dengan emoticon lebih dari 38ribu, dan mengundang 700++ komentar. Kemudian menjalar liar, ketika portal-portal media online mengcopas ditambah clickbaits.  Tidak ada media yang mewawancara saya terlebih dahulu ke saya kecuali satu media yang menghasilkan tulisan berkelas dengan data komprehensif ini .   Well, ada juga yang sempat email ke saya untuk meminta wawancara, tapi belum sempat saya jawab, sudah menurunkan berita duluan selang sejam setelah saya posting foto di bustrans Jakarta .  Selebihnya... Tidak ada yang konfirmasi terlebih d...

Staycation, Wedding Edition

A simple staycation turns magical; with seaside noodles, wedding joy, hotel robots, and small surprises that quietly reset the soul.

What's the point of wealth?

At Permata Wealth Wisdom, lessons on economy and neurology collide; revealing that true resilience begins with a connected, healthy mind.

A Series of Plot Twists

A day full of unexpected turns becomes a reminder to embrace life’s plot twists with humor, grace, and gratitude; because detours make the best stories.

The Waiting Room of Life

There are few things in life that test our character more than waiting. Not the kind of waiting where you’re stuck in traffic with your favorite playlist on, but the heavy kind; waiting without certainty. The waiting that weighs on you because you don’t know if it will end tomorrow, next month, or next year. I’ve been thinking a lot about this today because something big just wrapped up. A long-awaited promise was finally fulfilled. And in the process, I witnessed firsthand how differently people behave when placed in the uncomfortable chair of “ the waiting room of life. ” Imagine a waiting room where everyone has been told their name will be called someday, maybe soon, maybe late. You’d see at least two kinds of people. Some people sit quietly, open a book, maybe start a new project on the side while glancing occasionally at the clock. They don’t need to narrate their suffering to the entire room.  They choose dignity over drama.  They know that patience doesn’t have to be ...

What if peace had an address?

An early trip to Puncak leads to riverside calm, local kindness, and quiet joy. 

Waiting and Celebrating

This morning was wonderfully slow, the kind of slow where time doesn’t feel wasted but savored. Everyone in the house had their own lazy rhythm. No alarms, no rush, just soft hours unfolding. By two in the afternoon, we finally left for Pondok Gede to check our first house.  We had it lightly renovated: The old, tired canopy was taken down, so the two-story house could breathe and look elegant again. The walls and fence got a fresh coat of white paint, giving it that “new beginnings” look. The cracked tiles were replaced, no more tripping hazards waiting for unsuspecting guests. The windows were repainted, catching a bit of shine when the sun hits. House for sell or rent, near Mall Pondok Gede. Contact here. Now it’s neat, clean, and... how do I say this... ready to meet its "jodoh".  Although we don’t know yet if the match is a buyer or a tenant. Should we sell it? Should we rent it out? We don’t have the answer yet. And for someone like me, uncertainty is both fascinating a...

Going Home with a 270 Million Bill and a Prayer

Thursday, August 21, 2025 This is it! The day I finally got discharged after 10 nights in the hospital. After surviving ESWL for kidney stones + laparoscopy for appendix + mini laparotomy for myom and uterus removal.  In the morning, Dr. Eko came by with the golden ticket: “You can go home today.” And previously, Dr. Ong team also said the same. Finally! I’d been waiting for that sentence like a kid waiting for recess. Of course, it’s never as simple as “the doctor said I can go home.” Nope. There’s a whole backstage performance involving the nurses, admin, pharmacy, and let’s not forget the insurance company. Meanwhile, my husband was busy running back and forth between the hospital room and the car, carrying bags, while I reminded him, “Don’t forget to buy bread for the nurses and staff.”  Doctor on duty replaced the dressing on my laparoscopy wounds, but left the laparotomy one alone. Too wet, too risky. I didn’t even argue, I’m just glad someone else was brave enough to de...

Less Fighting, More Understanding

Sunday mornings have this magical way of stretching out slowly, like they don’t want to end. This morning was one of those slow mornings, the kind where the house hums gently, everyone moves at their own pace, and there’s no rush to do anything other than exist. We had plans to go to church, but of course, life had its own little lesson in patience: the War Ticket frenzy. Thousands of people rushing online just to get a spot for worship every week; it’s kind of insane when you think about it. Praise the Lord indeed for the technology that lets us all battle for our pews without elbowing anyone physically. After church, we went for a late lunch, and that’s when I discovered MOKKA tucked away in a corner of the mall. I’ve walked past this mall so many times, but I never noticed it before. It’s funny how sometimes good things are hiding in plain sight, waiting for someone else to point them out. The restaurant was quiet compared to the line at Lekko just down the hall. And while MOKKA’s f...