Skip to main content

Hidup Manis Tanpa Diabetes

Nuniek Tirta - 16 Februari 2017

Kata orang, yang manis-manis seringnya memabukkan. Seperti model pada foto di atas. Terutama makan dan minum manis, biasanya bikin susah berhenti dan pingin nambah lagi dan lagi dan lagi. Coba aja bayangin seloyang martabak coklat susu keju, atau segelas ice lychee tea, atau ice blended chocolate ditambah whipped cream bertabur choco chips di atasnya. Waduh, langsung bikin lapar dan haus seketika... tutup mata aja deh sama kalorinya. >.<"

Nuniek Tirta at Nutrifood Inspiring Center
Padahal tau nggak, segelas teh manis semanis model di atas aja butuh 2 sendok makan gula, dan martabak manis 1 potong aja setara dengan 1 sendok makan gula. Apalagi makan seloyang, coba? :D Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2013, masyarakat Indonesia hanya boleh mengkonsumsi gula total sebanyak 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan setiap harinya. Kenapa? Sebab... 

Banana Cake

Menurut Journal of the American College of Cardiology tahun 2015, mengkonsumsi 1 hingga 2 minuman bergula per hari ternyata berasosiasi dengan: diabetes tipe 2 sebesar 26%, serangan jantung sebesar 35%, dan stroke sebesar 16%. Berdasarkan data New England Journal of Medicine, di tahun 1900 penyebab kematian di dunia paling tinggi adalah karena penyakit menular, TBC, pneumonia, dan malaria. Sedangkan di tahun 2015, penyebab tertinggi kematian adalah karena penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan stroke. 

Nuniek Tirta dan keluarga - 7 September 2008 

Duh, data di atas itu fakta bukan mitos, karena almarhum papa saya sendiri juga salah satu korbannya :( Papa dulu suka sekali minum teh manis, dan sebagai orang Jawa juga sukanya makan yang manis-manis: gethuk, kue putu ayu, gemblong, dan segala makanan yang banyak gulanya. Padahal anaknya udah manis-manis. Akibatnya, papa mengidap diabetes tipe 2 di usia 50an, dan serangan jantung di usia 60an yang mengakibatkan beliau meninggal di usia 61. Almarhum papa sudah tenang di sana, meski tidak dapat melihat cucu-cucunya kini sudah besar dan pintar pintar. 


Dengan teman-teman blogger. Ki-ka: Shintaries, Retno Kristiani, Nuniek Tirta, Indah Juli.

Meninggalnya papa 4 tahun lalu membuat saya semakin sadar pentingnya menjaga pola makan sehat, dan peduli terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Saya jadi belajar lebih banyak tentang kesehatan dan makanan sehat dari beragai artikel maupun acara. Termasuk ketika sahabat saya Arninta mengundang saya untuk hadir di acara Tea Time with Tropicana Slim Stevia pada hari Kamis 16 Februari lalu, saya antusias menghadirinya. Terlebih, acara seperti ini rutin diadakan dan jadi ajang silaturahmi dengan sesama ibu ibu blogger :) Tropicana Slim sendiri merupakan serangkaian produk sehat dan bercitarasa tinggi yang telah lebih dari 40 tahun menginspirasi konsumen untuk hidup sehat, dan selalu berinovasi. 


Mbak Susana, Head of Nutrifood Research Center

Head of Nutrifood Research Center, Mbak Susana, menjelaskan mengapa diabetes berbahaya. Ada yang tau kenapa? Karena diabetes berkaitan dengan berbagai macam komplikasi dan tidak dapat disembuhkan. Ketidakmampuan penderita diabetes dalam melakukan metabolisme gula dengan baik, dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ tubuh lainnya, yang berujung pada berbagai macam komplikasi: stroke, heart attack, peripheral artery disease, diabetic retinopathy, cataracs, glaucoma, diabetic foot, diabetic nephorpathy, peripheral neuropathy...

Mbak MC yang cantik :) 

"Setiap tahunnya selalu ada peningkatan angka penderita diabetes di Indonesia. Jika tidak ditangani dengan baik, diperkirakan pada tahun 2030 akan terdapat 1 penderita diabetes dari 7 orang penduduk di Indonesia", jelas Mbak Susanna. 

Aduh! Padahal sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit diabetes. Nah, inilah pentingnya mengontrol asupan gula yang masuk ke dalam tubuh, sebagai usaha preventif sedini mungkin terhadap bahaya diabetes. 


Stevia, sweetener alami dari Tropicana Slim
Tapi kalo doyan manis, gimana dong? Jangan sedih, sekarang banyak kok pemanis rendah kalori yang bisa dijadikan pilihan kalau ingin tetap merasakan manis, tanpa takut kelebihan kalori ataupun kenaikan gula darah. Beberapa jenis pemanis yang sudah disetujui dan dinyatakan oleh WHO misalnya sukralosa, aspartame, acesulfame-K, dan stevia. 

Tropicana Slim Stevia terbuat dari ekstrak daun tanaman Stevia, yang daunnya telah lama digunakan secara luas di berbagai negara seperti Amerika, Jepang, dan negara-negara Eropa, untuk memaniskan makanan dan minuman secara alami. 

Stevia Sweetener by Tropicana Slim
Sesuai nama acaranya yaitu Tea Time with Tropicana Slim Stevia, kami diajak untuk minum teh bersama dengan pemanis Stevia tentunya. Saat mencobanya, saya langsung saja memasukkan seluruh isi sachet ke dalam secangkir kecil teh yang disuguhkan, karena saya kira tingkat kemanisan pemanis ini sama saja dengan gula biasa. Ternyata, yang saya tuang itu kebanyakan, jadi rasanya kemanisan. 
“Pemanis stevia memiliki kemanisan yang sangat tinggi, sehingga penggunaannya pun cukup sedikit saja. Satu sachet Tropicana Slim Stevia yang mengandung nol kalori, setara dengan 2 sendok teh gula pasir. Jadi, tetap bisa mengkonsumsi yang manis, tanpa perlu khawatir gemuk atau diabetes,” jelas Mbak Susana. Ohhh, pantas! 

Mbak Tuning Soebagjo

Acara tidak berhenti sampai di situ saja. Ada bintang tamu lainnya yaitu Mbak Tuning Soebagjo, seorang home decorator yang berbagi seputar penataan meja makan yang cantik dan menarik. 
Special event table setting menurut Mbak Tuning: 

  • Choose a theme
  • Add centre piece
  • Place setting cards
  • Put extra glass for any purposes 
  • Don't forget: scented candles!  
Pilih yang mana yaaa... 

Setelah sesi tanya jawab, kami diajak untuk praktek langsung menata meja makan cantik & menarik. Peserta dibagi dalam 3 kelompok, dan saya masuk dalam kelompok 1. Tiap kelompok bebas memilih peralatan dan bunga yang tersedia. Ternyata tidak mudah ya berkreasi menata meja makan yang menarik dalam waktu singkat. Perlu jam terbang lebih tinggi nih. 

Kelompok 1 di depan hasil karyanya (dan kalah, hiks hiks)

Foto di atas adalah kelompok 1 di depan hasil karyanya, meja makan bertema outdoor cocktail. Meskipun tidak menang, tapi seru juga ya prosesnya. Saya jadi penasaran pingin praktek di rumah, terus jadi rajin liatin instagram yang jual alat-alat makan lucu-lucu gitu :)))

Beragam bunga segar warna warni wangi

Sebelum bubar, peserta bebas pilih bunga segar ini buat dibawa pulang. selain bingkisan berisi gelas teh cantik dan produk Stevia tentunya. Lumayan buat ngisi vas bunga yang memang sedang kosong di ruang makan :) 

Carrot cake sehat

Oya, sepanjang acara kami juga disuguhi kue-kue manis dan gurih dengan bahan sehat rendah kalori. Seperti carrot cake ini, yang juga memakai bahan pemanis alami dari Nutrifood. So semua peserta bisa santai ngemil tanpa khawatir menimbun dosa, eh, maksudnya menimbun gula, hehehe. Jadi bisa nih hidup manis tanpa diabetes? Dengan Tropicana Slim Stevia, bisa dooonggg. 

Seluruh peserta blogger gathering Tea Time with Tropicana Slim Stevia

Dan tentu saja nggak ketinggalan, yang sudah pasti wajib ada di acara blogger: foto bersamaaa :D Foto-foto lainnya bisa dilihat di sini ya: Album Foto Tea Time with Tropicana Slim Stevia.

Selalu senang datang ke acara Nutrifood, terima kasih ya sudah mengundang, sering-sering yaaa :)) Sampai ketemu lagi di event-event selanjutnya! 


Comments

Dee Rahma said…
Zaman modern gini emang harus komitmen dari diri sendiri ya buat jaga makanan mengandung gula, godaannya kue-kue enak dan manis ada dimana-mana, Kak :))

Dee - http://heydeerahma.com

Popular posts from this blog

Saya Nuniek Tirta, bukan ((hanya)) seorang Istri Direktur

Catatan penting: untuk mencapai pemahaman penuh, mohon klik dan baca setiap tautan.  Awalnya adalah pertanyaan . Membuahkan suatu jawaban .  Diposting di akun pribadi, seperti yang biasa saya lakukan sejak hampir 15 tahun lalu , bahkan sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook.  Jawaban yang juga autopost ke facebook itu menjadi viral, ketika direshare oleh lebih dari 20ribu orang, dengan emoticon lebih dari 38ribu, dan mengundang 700++ komentar. Kemudian menjalar liar, ketika portal-portal media online mengcopas ditambah clickbaits.  Tidak ada media yang mewawancara saya terlebih dahulu ke saya kecuali satu media yang menghasilkan tulisan berkelas dengan data komprehensif ini .   Well, ada juga yang sempat email ke saya untuk meminta wawancara, tapi belum sempat saya jawab, sudah menurunkan berita duluan selang sejam setelah saya posting foto di bustrans Jakarta .  Selebihnya... Tidak ada yang konfirmasi terlebih d...

Sunday at IdeaFest: Purbaya, Agak Laen!

A full day at IdeaFest 2025 with Agak Laen, Purbaya, Ben Soebiakto and Bilal Faranov. Laughter, insight, and creativity everywhere.

What if peace had an address?

An early trip to Puncak leads to riverside calm, local kindness, and quiet joy. 

What I Learned from Timothy Tiah - Founder of Nuffnang

Last Sunday when I entered VIP room at JWEF , I was introduced to this guy with his mini version boy on his lap, and his pretty wife with white top and red skirt. We had chit chat and he told me he’d be in Jakarta this Tuesday, and I told him that we’d have 57th #Startuplokal Monthly Meetup on Tuesday night.  To be really honest, only a very few did I know about him until he shared his amazing story on JWEF stage a few minutes later, and get inspired that I took note and now share this with you all.  Timothy Tiah founded Nuffnang with Cheo Ming Shen at 2006 when he was 22 years old, with 150k RM startup capital, partly borrowed from his father. He simply founded it because there’s nobody built it before, while the demand was actually there. The site was launched in February 2007. Sales ≠ cashflow On earlier years, although Nuffnang sales highrocketed, the cashflow was poor. At one point he only has 5k left in bank, while there were invoices need to be paid out urgently. He came to Hon...
[gallery] Kakek tua ini mondar mandir menjajakan tisu kepada semua orang yang sedang menunggu di Halte Stasiun UI. Tongkat besi membantu langkah kakinya yang hitam keriput. Saya tidak butuh tisu, tapi saya punya selembar duaribuan. Ya bolehlah, siapa tau nanti butuh. Saya berikan lembaran itu, dia serahkan satu bungkus tisu. Kemudian dia duduk persis di samping saya. Menaikkan kaki, merogoh sesuatu dari kantongnya, kemudian… Memantik api dan menyalakan sebatang dji sam soe. Aduh kakek, jadi capek2 jualan uangnya buat dibakar ngerusak tubuh doang? Rabu, 24 Februari 2015 Universitas Indoesia Nuniek Tirta

Perawatan wajah dan cerita masa muda

Andaikata blog dan social media saya punya semacam FAQ (Frequently Asked Question, alias pertanyaan yang paling sering ditanyakan), sudah pasti di urutan pertama akan bertengger pertanyaan: "Pakai produk perawatan wajah apa?"  Banyaaaakkk banget follower instagram / facebook / twitter saya yang nanya gitu, dan minta saya mengulasnya. Saya bilang sabar, tunggu tanggal mainnya. Tapi sebelum saya jawab pertanyaan itu, saya mau mengenang masa muda dulu ah..  Jadi begini cucuku... Waktu pertama kali ngeblog 15 tahun lalu , usia saya masih 21 (yak silakan dihitung usia saya sekarang berapa, pinterrrr). Jadi jangan heran kalo gaya bahasanya masih 4I_aY 4b3zzz.. (eh ga separah itu juga sih, hehe). Tapi ekspresi nulisku di masa-masa itu masih pure banget, nyaris tanpa filter. Jadi kalo dibaca lagi sampai sekarang pun masih berasa seru sendiri. Kayak lagi nonton film dokumenter pribadi. Kadang bikin ketawa ketiwi sendiri, kadang bikin mikir, kadang bi...

A Series of Plot Twists

A day full of unexpected turns becomes a reminder to embrace life’s plot twists with humor, grace, and gratitude; because detours make the best stories.

Day Out & Deep Convo

A day of meaningful connections, from lunch with a friend to deep talks on love, instinct, and wisdom that reveal what true happiness really means.

What Happens When You Dare to Ask?

From a random DM to a mentoring journey and unexpected blessings, this story shows the real meaning behind “Ask, and it will be given to you.”

Staycation, Wedding Edition

A simple staycation turns magical; with seaside noodles, wedding joy, hotel robots, and small surprises that quietly reset the soul.