Posts

Showing posts from July, 2019

RUANG

Image
Matahari telah tenggelam sempurna, saat alunan lagu2 Ardhito Pramono menemani di ruang sunyi apartemen studio 32 meter persegi. Selimut tebal menghangatkan kakiku, bantal empuk menjadi sandaran punggungku, dan boneka menjadi alas ipadku. Harum white coffee memenuhi ruangan, seiring dengan hangatnya menjalar dari tenggorokan menuju perutku. Sebuah penutup sempurna setelah menikmati paket nasi ayam bakar dan lalapan. Di depan kasur ada televisi yang tak pernah kunyalakan, entah sudah berapa tahun aku tak pernah nonton TV. Dari jendela kulihat di bawah sana jajaran lampu rem mobil berjalan beriringan merambat perlahan. Sengaja aku mengasingkan diri ke tempat ini, agar bisa fokus menulis. 120 menit waktu yang kuhabiskan dalam perjalanan untuk mencapai tempat ini. Bertekad menempuh Jakarta - Serpong dengan armada bus Trans Jakarta, sendiri saja. Ditelpon suami, "punya mercy 4 pintu malah naik mercy 7 pintu, iseng amat sih". Dikomentarin teman2, "kenapa ngga naik t...

DINILAI

Image
Sebagai salah satu inisiator komunitas #Startuplokal, saya biasa memberikan welcoming speech setiap ada #Startuplokal meetup. Pertemuan bulanan sejak April 2010 itu biasanya dihadiri sekitar 50-150 orang. Dan saya sudah jarang sekali grogi. Namun semalam, ketika saya melakukannya di hadapan 10 orang dalam kelas public speaking TalkInc, saya merasa grogi dan canggung sekali. Aneh! Rasanya kesal sama diri sendiri, gitu aja kok grogi sih? Padahal jelas saya sudah menguasai apa yang ingin saya sampaikan. Sudah sering melakukannya juga bertahun-tahun. Dan sudah belajar teorinya juga di kelas sebelumnya kan? Nah! Itu dia masalahnya. Karena saya sudah belajar teorinya, materinya, maka terpatri di otak saya bahwa presentasi saya diharapkan sesuai dengan teori dan materi itu. Dan itu yang bikin saya grogi! "Presentasi ini akan dinilai berdasarkan materi-materi yang sudah disampaikan dalam pertemuan sebelumnya." Kalimat yang tertulis di buku panduan itu nyangkut di otak. Dan ke...

Tekad Hidup Lebih Sehat

Image
Sabtu 6 Juli lalu, kami sekeluarga sedang terjebak kemacetan di tol menuju Bandung, ketika tiba-tiba papa mertua menelpon: mama mertua terkena serangan jantung, dan sempat hilang nafas sampai harus dipompa jantungnya! Langsung kami cari jalan keluar tol, putar balik menuju Jakarta. Ketika tiba di rumah sakit, beliau masih diisolasi di ruang ICCU dan belum boleh dijenguk. Kami baru bisa menjenguk beberapa jam kemudian, itupun hanya keluarga inti yang boleh masuk. Di ruang ICCU yang dingin itu, beliau tidak diperbolehkan bicara terlalu banyak, supaya jantungnya tidak bekerja terlalu keras. Tangan kanannya menggenggam tangan suamiku, tangan kirinya menggenggam tanganku, lalu berkata… “Ampuni mama ya, Mas…” “Ampuni mama ya, Mbak…” “Jaga pernikahan, yang rukun...” Beliau menangis, suamiku menangis, aku menahan tangis… sambil mengusap kening beliau dan bilang, “Mama pasti sembuh.. banyak sekali yang mendoakan mama.. yang penting mama semangat ya”. ...