RUANG
Matahari telah tenggelam sempurna, saat alunan lagu2 Ardhito Pramono menemani di ruang sunyi apartemen studio 32 meter persegi. Selimut tebal menghangatkan kakiku, bantal empuk menjadi sandaran punggungku, dan boneka menjadi alas ipadku. Harum white coffee memenuhi ruangan, seiring dengan hangatnya menjalar dari tenggorokan menuju perutku. Sebuah penutup sempurna setelah menikmati paket nasi ayam bakar dan lalapan. Di depan kasur ada televisi yang tak pernah kunyalakan, entah sudah berapa tahun aku tak pernah nonton TV. Dari jendela kulihat di bawah sana jajaran lampu rem mobil berjalan beriringan merambat perlahan. Sengaja aku mengasingkan diri ke tempat ini, agar bisa fokus menulis. 120 menit waktu yang kuhabiskan dalam perjalanan untuk mencapai tempat ini. Bertekad menempuh Jakarta - Serpong dengan armada bus Trans Jakarta, sendiri saja. Ditelpon suami, "punya mercy 4 pintu malah naik mercy 7 pintu, iseng amat sih". Dikomentarin teman2, "kenapa ngga naik t...