[gallery]

Panggil saja namanya mbok nah. Asisten Rumah Tangga (ART) yang sudah kami anggap seperti keluarga. Mantan TKW di Arab, rajinnya minta ampun. Kalo ada dia semua dirapihin & dibersihin. Gak suka nyuci pake mesin, semua baju sekeluarga dicuci pake tangan.

Pertama kali kami mempekerjakan ART setelah nikah ya mbok nah ini. Datang dari Cilacap sehari sebelum si kk M dibawa pulang dari RS setelah lahir. Dia yang bantu urus si kakak sejak masih bayi merah. Sebelum si kakak berumur 1 tahun, si mbok pamit pulang untuk urus sawah dan suaminya di kampung.

Menjelang kelahiran dd V, aku panggil mbok nah lagi. Dia yg bantu urus dd V sejak lahir sampai hampir setahun.  Belakangan aku baru tau, waktu itu dia pulang gara2 ketakutan kalo dd V mati karena bolak balik diopname akibat alergi sufor :((

Mbok nah datang lagi setelah lebaran thn 2014 lalu. Waktu itu dia lagi butuh uang tambahan buat nambahin modal usaha anaknya. Pas datang dia peluk anak2 dan bilang kayak mimpi bisa urus anak2 yg skrg udah SD aja. 7 bulan kemudian setalah dana terkumpul, dia pulang untuk kembali urus sawah dan suami.

Awal Januari aku kembali undang mbok nah ke sini untuk urus anak2 selama aku di Korea. Karena cuma sebulan, dia bersedia. Meski pakai acara diomelin bendahara kampungnya segala karena sudah dimodalin untuk usaha bikin keripik pisang dan tempe :))

Nah hari ini sesuai kesepakatan, mbok nah kembali pulang. Kami antar dia ke Karawang tempat anaknya yg kebetulan lagi dirawat di RS. Senang bisa ketemu sama anak, mantu, dan cucunya.

Kami udah sepakat, kalo di kampungnya lagi paceklik, dia boleh kontak aku untuk kerja di sini. Sebaliknya, kalo aku butuh bantuan dia buat jaga anak2 selama aku pergi lama, dia bersedia dipanggil lagi.


Dengan aset dan kesibukan yang dia punya di kampung, sebenernya dia nggak butuh2 amat kerja sebagai ART. Jadi kalo dia mau ke sini buat bantu aku ya aku hargai banget. Kami rela memberinya imbalan jauh melebihi standar sekitar. Malah suami ikutan nambahin banyak karena senang mobilnya sering dicuciin :))

Aku pun tanpa full time maid juga baik2 aja, kecuali kalau harus pergi lama seperti ke Korea kemarin. Mulai besok kami kembali ke no full time maid mode, tapi dibantu oleh mbak yang kerja 2 jam dalam sehari setiap hari kerja (minggu dan tanggal merah libur).

Why not trying to hire another full time maid? Well, I’ve had enuff drama with unfaithful maids. Besides, Mbok Nah already set the bar too high for a high quality full time maid. So for me now it’s better be her or no one at all :))


Karawang, 6 Februari 2015

Nuniek Tirta Ardianto

Post a Comment

0 Comments